DENPASAR, Kilasbali.com – Pelaksanaan Denpasar Festifal (Denfest) 2021 yang digelar 10-23 Desember 2021 di tengah pandemi Covid-19 menggunakan prinsip desentralisasi guna menekan penularan Covid-19.
Persebaran lokasi tersebut meliputi pelibatan catur desa atau empat desa klaster kreatif, di Pasar Badung, dan Dharma Negara Alaya (DNA). Sedangkan penutupan festifal nanti akan digelar di Muntig Siokan, Sanur.
Walikota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan penyebaran lokasi Denfest 2021 ini diharapkan dapat menstimulasi kondisi ekonomi tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
Sementara penutupan event ini akan digelar di Muntig Siokan Sanur, karena di tempat ini pintunya hanya satu, sehingga bisa mengawasi masuknya penonton dengan pemeriksaan protokol kesehatan yang ketat.
“Jadi kita gampang monitor jumlah kehadirannya. Di sana tetap kita memakai aplikasi Pedulilindungi, cek suhu tubuh, cek pemakaian masker. Itu sudah biasa kita lakukan,” jelasnya Sabtu (11/12/2021).
Jaya Negara menambahkan, hal ini dilakukan juga untuk menjaga kondisi Kota Denpasar yang sudah mulai stabil dalam penanggulangan Covid-19.
“Tuntutannya adalah bagaimana kita tetap bisa menjaga Denpasar yang sudah stabil kondisi pandemi Covidnya, tapi di sisi lain pelaku UMKM kita juga sudah menjerit hampir 2 tahun. Kondisi ini lah yang harus diberikan peluang. Kita tetap ingin kondisi yang kita rencanakan sesuai dengan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan setiap pelaku seni yang terlibat dalam perhelatan Denfest 2021 akan menjalani Swab antigen, lalu pengunjung juga akan dibatasi.
Contohnya di Plaza Pasar Badung akan dipasangi barikade sebagai bentuk kontrol terhadap pengunjung serta pemasangan aplikasi Pedulilindungi.
“Itu langkah-langkah kami untuk penanganan pengelolaan kesehatan publik,” tegasnya.(sgt/kb)