DENPASAR, Kilasbali.com – Gelaran Denpasar Festival (Denfest) ke-14 Tahun 2021 yang mengusung tema Arsa Wijaya sebagai Kemenangan Harapan resmi dibuka dengan Tari Topeng Arsa Wijaya sebagai ikon yang ditarikan langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di Gedung Dharma Negara Alaya, Jumat (10/12/2021) petang.
Pelaksanaan Denfest kali ini akan berlangsung hingga 23 Desember mendatang.Dikemas dalam garapan pembabakan, pembukaan kali ini turut memadukan seni, budaya dan multimedia. Seperti halnya Selampah Laku, Garapan Baris Gede dan Barong, Garapan Morning of The World, Lagu Ratu Anom dan Don Dadape, Tarian Kober, Fashion Carnawal, Parada Budaya Tri Datu, Tari Arsa Wijaya dan Hiburan Musik Kaka Slank dan Lolot.
Tak ketinggalan, dua maestro Tari Bali yakni Ketut Arini dan Prof. I Wayan Dibia turut andil dalam pembukaan kali ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahudin Uno juga turut memberikan opening speach bersama perwakilan negara sahabat. Hadir langsung dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara dan Wakil Ayu Kristi Arya Wibawa, Forkopimda, Anggota DPRD, Para Konsulat Negara Sahabat, Penglingair Puri se-Kota Denpasar, Tokoh Seni, Bendesa Adat, Perbekel/Lurah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahudin Uno memberikan apresiasi atas terselenggaranya Denfest ke-14 Tahun 2021. Hal ini tentu tidak lepas dari komitmen Pemkot Denpasar yang konsisten mempertahankan event ini di masa pandemi.
Menurut Sandiaga, event ini tak lepas dari tiga hal utama yakni Inovasi, Adaptasi dan Kolabrosi.
“Mudah-mudahan pelaksanaan event ini dapat menjadi wahana kreatifitas sekaligus upaya membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Walikota Denpasar Jaya Negara menjelaskan, Denfest tahun ini mengusung tema Arsa Wijaya yang mengandung makna Kemenangan Harapan. Tema ini menjadi spirit bahwa kreativitas adalah kekuatan untuk mengatasi kesulitan, terutama dalam krisis multidimensi pandemi Covid-19.
“Spirit yang kita ambil ini ingin memenangkan harapan, dimana selama dua tahun ini kita menghadapi pandemi Covid-19 yang terdampak pada terpuruknya perekonomian, sehingga kita harus bangkit,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, program Denfest ke-14 dikemas menjadi ruang kreativitas bagi kreator dan pelaku UMKM sebagai program padat karya berbasis seni budaya. Sehingga diharapkan mampu memberikan motivasi kepada seniman, musisi dan seluruh kreator agar tetap berkreatifitas di masa pandemi.
“Pada gelaran Denfest dimasa pandemi saat ini tidak hanya mementingkan aspek hiburan, melainkan juga memberikan kesempatan kepada para seniman dan kreator untuk berkreasi di masa pandemi sebagai bentuk program padat karya berbasis seni budaya,” jelasnya.
Dijelaskan Jaya Negara, Denfest sebagai event tahunan Denpasar telah terkurasi dan terpilih sebagai salah satu festival berskala nasional dari gelaran bergengsi Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
“Kita harus terus bangkit dari keterpurukan, mari kita bangun soliditas dengan spirit Wasudhaiva Khutumbakam, mudah-mudahan pandemi segera berlalu, Bali cepat pulih, Denpasar cepat pulih, sehingga kita bisa menjalankan swadarma masing-masing,” ujarnya.
Sementara Kadis Pariwisata Kota Denpasar MA Dezire Mulyani menyampaikan, Denfest 2021 dijadwalkan berlangsung dari tanggal 10 – 23 Desember mendatang. Pelaksanaan tahun ini tidak lagi dipusatkan di Patung Catur Muka, melainkan menyebar di empat Kecamatan dengan melibatkan total 926 seniman, 215 musisi, 20 komunitas Film dan 71 UMKM Denpasar.
Beberapa lokasi ikonik menjadi pilihan pelaksanaan tahun ini, seperti halnya Gedung Dharma Negara Alaya, Plaza Pasar Badung dan Pantai Merthasari Muntig Siokan Sanur. Sedangkan untuk masing-masing Kecamatn tersebar di beberapa titik, seperti Wantilan Desa Adat Poh Gading di Kecamatan Denpasar Utara, Banjar Abasan dan Tegal Buah untuk Kecamatan Denpasar Barat, Wantilan Pengerebongan Kesiman Petilan untuk Kecamatan Denpasar Timur, Wantilan Desa Adat Renon untuk Kecamatan Denpasar Selatan.
“Sebaran lokasi ini untuk membatasi munculnya kerumunan yang rentan dalam masa pandemi, sehingga diharapkan pelaksanaan Denfest dapat berjalan aman, lancar dan sehat,” ujarnya.
Setiap lokasi kegiatan Denfest menurut Dezire telah didata dan disesuaikan kebutuhan terhadap daya dukung yang tersedia dengan proses terdeteksi melalui pemindaian Kode Reaksi Cepat (QR Code) peduli lindungi. Sehingga diharapkan seluruh element masyarakat merasa aman dan nyaman selama menyaksikan maupun mengunjungi Denfest dengan disiplin prokes. Bahkan, bahwa semua seniman, musisi dan pengisi acara sebelum tampil akan di swab antigen.
“Kami mendorong adaptasi partisipasi dan penonton agar menikmati secara virtual melalui live streaming yang disiarkan pada kanal youtube kreativi Denpasar, kehadiran masyarakat Denpasar dalam setiap agenda Denfest wajib memenuhi prokes dan mewajibkan mengunduh aplikasi peduli lindungi,” ujarnya.(kb/rls)