GIANYAR, Kilasbali.com – Karya tawur Nangluk Merana yang digelar di Pesisir Pantai Lebih, Gianyar, Sabtu (14/12/2021) sore diterjang ombak pasang. Sejumlah anak-anak nyaris jadi korban lantaran sempat terhempas.
Syukurnya, sejumlah petugas Bala Wista BPBD Gianyar, bergerak cepat dan menyelamatkan anak-anak ini. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun sejumlah anak-anak dilaporkan menderita luka-luka karena terguling saat diterjang ombak.
Dari informasi yang diterima, ombak di Pantai Lebih sejak pagi hari terpantau landai. Namun saat memasuki sore hari, ombak mulai membesar. Dan sekitar pukul 17.30 WITA saat umat sedang melakukan persebahyangan, ombak pasang tiba-tiba menerjang.
Umat tidak sempat menghindar, dan teriakan umat membuat situasi mecekam. Bahkan sejumlah orang tua histeris lantaran anak-anaknya terhempas ombak.
Syukurnya, sejumlah petugas Bala Wista BPBD yang sudah bersiaga sejak pagi, sudah memprediksi kemungkinan ombak pasang tersebut.
Petugas pun dengan cepat menyelamatkan anak-anak agar tidak sampai terseret ke pantai. Satu-persatu anak-anak ini dievakuasi ke tempat aman.
“Tidak ada yang sampai terseret ke pantai, hanya saja anak-anak ini terluka lecet saat terguling hempasan ombak. Kami sudah meminta umat untuk menjauhi bibir pantai saat persembahyangan,” ungkap salah seorang petugas BPBD, I Wayan Hermanto.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta yang dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya hempasan ombak pasang tersebut.
Pihaknya pun sudah memprediksi dan mengantisipasi sejak awal dengan menggandakan jumlah personil untuk melakukan pengawasan.
Namun nyatanya saat sore hari banyak umat yang mengajak anak-anak, memilih bersembahyang di bibir batu krip sembari melihat pmandangan laut.
“Tidak ada korban, karena ombak pasang ini terjadi tiba-tiba makanya banyak teriakan dan menimbulkan kepanikan. Anak-anak yang kena hempasan ombak hanya luka-lukq lecet,” ungkapnya.
Pantaun di lokasi, umat dari seluruh Kabupaten Gianyar sudah berdatangan sejak subuh untuk memohon keselamatan di tengah Pandemi Covid-19 ini. Selain petugas BPBD, personel Satpol Air Polres Gianyar juga berkeliling mengimbau tertib prokes.
Beberapa umat yang tidak membawa masker pun disediakan masker. Di pagi hari, petugas mengawasi aktivitas anak-anak pantai yang kerap menawarkan jasa pengambilan tirta (air laut).
“Kami selalu mengawasi. Termasuk anak-anak pantai ini suda, meski mereka memiliki keahlian otodidak berenang. Saat sore, jumlah umat sudah menurun, namun ombaknya yang mulai besar,” terang Kasatpol Air Polres Gianyar Iptu Wayan Antariksawan.
Bendesa Adat Lebih I Wayan Wisma, mengungkapkan, terkait Karya Nangluk Merana di Pantai Lebih, merupakan gelaran upacara yang diselenggarakan oleh Pemkab Gianyar.
Pihaknya selaku Desa Adat yang mempersiapkan prosesinya. Mengenai tujuan diselenggarakannya Karya Nangluk Merana, adalah untuk memohon keselamatan alam semesta beserta isinya.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, umat juga memohon keselamatan agar wabah virus mematikan ini segera berlalu, sehingga dengan adanya upacara Nangluk Merana inilah diharapkan dapat memberikan keselamatan lahir dan batin sebagaimana dijelaskan dalam sastra Lontar Purwaka Bumi.
“Dalam pergantian sasih ini harus dimaknai dengan baik, dilaksanakan dengan lascarya, ngaturan bakti dan banten, memohon keselamatan agar terjadi penetralan kesimbangan sesuai dengan ajaran dan Lontar Cuda Mani,” pungkasnya. (ina/kb)