GIANYAR, Kilasbali.com – Meski sudah memiliki gedung baru, namun keberlangsungan Pasar Seni Sukawati hanya bisa mengandalkan pengunjung. Terlebih di tengah pandemi saat ini, tidak seramai kondisi normal.
Melihat kondisi tersebut, Selasa (26/10/2021), lima mahasiswa mendekati satu persatu pedagang yang bengong menunggu pengunjungan yang tak pasti datang. Sembari menunggu pengungung pedang ini diberikan pengetahuan berjualan secara online dari pada bermain tiktok ataupun nonton content yang tidak jelas.
Serangkaian tugas pengabdian masyarakat, Mahasiswa Universitas Brawijaya ini memilih Pasar Seni Sukawati. Kegiatan dikomandoi Ketua Pelaksana Abdi Dharma, Dodi Wirawan Irawanto. Bersama mahasiswa, langsung turun ke pedagang pasar dan mengajari cara download aplikasi marketplace dan menjajakan produk lewat online.
Dikatakan Dodi Wirawan, bersama mahasiswa melaksanakan program dengan mengajarkan pedagang berjualan online. Mulai dari mendownload aplikasi marketplace hingga menjajakan produk secara online.
“Kewajiban dosen untuk mengabdi kepada masyarakat. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, memperkenalkan program abdi dharma untuk merespon dampak pandemi terhadap pedagang,” ujar Dodi Wirawan.
Dikatakan lagi, pedagang di tengah antusiasme mendapat fasilitas baru, mengalami kendala berjualan karena tidak ada pembeli. Sedangkan sasarannya adalah kepada pedagang secara door to door di lokasi pasar.
“Untuk melakukan inovasi penjualan secara online lewat marketplace. Seperti Shopie, Tokopedia, Bukalapak dan segalanya,” ujarnya.
Dikatakannya, secara umum, pedagang berkeinginan berjualan secara online, namun tidak tahu cara mendaftar di aplikasi. Selanjutnya setelah download aplikasi, maka diajari cara unggah poto, penetapan harga dan hal-hal yang berhubungan dengan aplikasi.
Kepala UPT Pasar Disperindag Gianyar, Wayan Karang memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang memberikan sumbangan pemikiran.
“Dengan mahasiswa ini membantu membuat masterplan bisa ke depan memberi contoh pada yang lain. Dengan aplikasi ini, pedagang bisa lebih mengetahui dari pada keadaan bagaimana sebenarnya master plan,” ujarnya.
Salah satu pedagang yang sudah memperoleh pelatihan, Ni Nyoman Marsini, merasa lega setelah mendapat pengetahuan tentang penjualan online.
“Tadi diajarkan panduan tentang pembayaran, cara kerja gimana, bagaimana detail produk, pakai jasa pengiriman apa. Pokoknya lebih praktis,” ujar Marsini.Dirinya meyakini, dengan pemasaran online, penjualan produknya akan lebih meningkat. (ina/kb)