KLUNGKUNG Kilasbali.com – Upaya mencegah dan menurunkan angka stunting di Bali terus dilakukan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Putri Suastini Koster bersama TP PKK Kabupaten dan jajarannya, mengingat pertumbuhan generasi yang sehat dan cerdas berawal dari janin saat berada dalam kandungan sampai lahir, dengan melalui cara asuh dan didikan orangtuanya, khususnya oleh sang ibunda.
“Ibu sebagai garda terdepan keluarga dalam menghasilkan generasi yang cerdas dan sehat yang dimulai sejak dia mulai mengandung, hingga si anak tumbuh remaja. Sehingga sejak hamil, seorang ibu saya pesankan agar selalu menjaga kondisi kandungannya, mulai dengan menjaga pola makan hingga pola tidur, terlebih kondisi pandemi Covid-19 saat ini di mana seorang ibu hamil akan mengalami penurunan imun (kekebalan) tubuh. Untuk itu, saya menekankan agar para ibu hamil supaya menjaga diri dan bayi dalam kandungan untuk tidak berada di tengah keramaian,” kata Putri Koster saat kunjungan sosial TP PKK Provinsi Bali ke Kabupaten Klungkung yang berlangsung di Wantilan Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Kamis (1/4/2021).
Berdasarkan dari laporan yang disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung, Ayu Astini Suwirta saat kunjungan sosial TP PKK Provinsi Bali serangkaian penyerahan bantuan kepada 10 balita kurang gizi, 10 ibu hamil KEK, 10 lansia dan 10 perajin IKM kali ini, terdapat satu orang balita yatim piatu di mana ibunya meninggal saat bayi berusia tiga bulan akibat lumpuh setelah melahirkan, dan ayahnya juga ikut meninggal beberapa bulan setelah istrinya tiada. Bayi malang ini kini di bawah pengasuhan oleh bibinya.
Mendengar hal ini, Putri Suastini Koster menyatakan sangat prihatin dengan kondisi balita tersebut. Dia menitipkan agar balita tersebut dijaga layaknya menjaga putra kandung. “Anak itu anugerah yang luar biasa, dan mereka terlahir membawa rejekinya sendiri. Apabila mereka masih kecil dan belum bisa bekerja, maka rejeki itu tentu dititipkan melalui orangtua yang merawatnya, maka dari itu saya meminta rawat balita yatim piatu tersebut agar hidupnya terjamin dan tumbuh menjadi sehat dan kuat sehingga bisa berbakti dan merubah masa depan menjadi lebih baik,” ujar Putri Koster.
“Apabila seorang wanita yang sedang hamil mengalami anemia akut, maka akan menyebabkan energi kronis, sedangkan jika setelah bayi lahir kekurangan asupan bergizi, maka hal tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi fase tumbuh kembang anak,” tambah Putri Koster.
Sementara itu, Ayu Astini Suwirta melanjutkan, di daerah Nusa Penida tercatat wanita yang hamil rata-rata berumur di bawah 25 tahun. Terlalu mudanya wanita yang hamil secara psikis juga mempengaruhi keadaan bayi dalam kandungan, apabila si ibu belum memahami cara untuk menjaga kandungannya, termasuk jenis makanan dan zat gizi yang baik untuk dikonsumsi agar janin tetap terawat dan sehat.
“Sehingga stunting (kondisi gagal tumbuh kembang pada anak anak baik, fisik, mental dan tingkat kecerdasan otaknya) dapat dihindari dan ditekan angka perkembangannya di Bali jika adanya pola edukasi yang tepat,” ujarnya.
Kali ini, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang menggandeng Ikatan Bidan Indonesia Bali, dan Krisna Oleh-oleh kali ini menyerahkan satu ton beras kepada 40 warga yang terdiri dari lansia, balita, ibu hamil dan P2K (masing-masing 25 kg per orang), pemberian makanan tambahan (PMT) dan tiga kaleng susu untuk balita, serta pemberian makanan tambahan ibu hamil masing-masing 10 paket, 40 bingkisan berupa biskuit dan pembagian kacamata baca gratis oleh RS. Mata Indera.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali Luh Putu Sukarini yang juga hadir mendampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali mengatakan bahwa pihaknya membawakan bantuan PMT bagi ibu hamil dan balita kurang gizi. Khusus untuk ibu hamil terdapat susu dan jus, yang merupakan jenis makanan bergizi untuk ibu hamil. Karena ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat juga. Dan pihaknya mengingatkan untuk tetap memeriksakan kandungan ke bidan atau Puskesmas agar tidak terjadi kelainan pada janin yang sedang dikandung.
Selain melalui perhatian, kasih sayang dan menyiapkan waktu khusus bagi anak-anak dan keluarga, disarankan pula bagi orangtua supaya tidak membiasakan anak-anaknya (terutama yang masih termasuk bayi lima tahun) berdekatan atau memainkan gadget (handphone) tanpa kontrol, supaya tidak terjadi ketergantungan.
Pada kesempatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung dan jajaran melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Penataran PED dan meninjau pameran IKM yang berada di areal wantilan Pura Penataran Ped. (jus/kb)