DENPASAR, Kilasbali.com – Dalam Rakernas kali ini banyak dibahas terkait program-program kerja pramuka khususnya ditingkat nasional. Untuk bisa mengikuti dan sejalan dengan program nasional maka Kwarda Bali siap melakukan penyelarasan program.
Dalam sesi rapat pleno para delegasi telah melakukan inventarisasi sehingga nantinya dengan mudah bisa melakukan penyelarasan antara program Kwarnas dan Kwarda Bali.
Hal itu disampaikan Ketua Kwarda Bali, Made Rentin usai mengikuti Rakernas yang dilaksanakan melalui virtual di Gedung Kwarda Bali, Rabu (10/3/2021).
“Selain itu Kwarda Bali juga akan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah dirumuskan dalam rakernas,” tambahnya.
Made Rentin juga mengatakan ke depannya Kwarda Bali akan lebih memantapkan tata kelola organisasi sehingga semua program-program yang ada dapat dijalankan dengan lancar dan berkesinambungan.
Melalui Rakernas tersebut, Rentin berharap kedepan pihaknya dapat lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pembina, dengan mengoptimalkan peran pusdiklatda maupun pusdiklatcab.
“Saya sangat mengapresiasi acara rakernas dapat berjalan lancar walaupun dilaksanakan secara virtual dengan tidam mengurangi esensi dari tujuan rakernas itu sendiri. Saya berharap di tengah situasi pandemi Covid-19 seluruh anggota pramuka ikut serta dan mengambil peran dalam penanganan, menjadi duta perubahan perilaku kampanyekan protokol kesehatan,” jelas Made Rentin yang akrab disapa Kak Rentin.
Acara rakernas yang mengusung slogan Berbakti Tanpa Henti, sangat relevan dengan tema besar peringatan Hari Pramuka ke-60 atau 60 Tahun Gerakan Pramuka pada tahun 2021 ini.
“Pramuka dituntut harus siap mengabdi demi bangsa dan negara dalam kondisi apapun. Apalagi di masa pandemi ini pramuka harus menjadi tauladan dalam usaha pencegahan dan penanggulangan penuaran Covid-19,” pungkasnnya.
Acara Rakernas dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Dalam sambutannya, Menpora Zainudin Amali menjelaskan secara singkat sejarah Pramuka di Indonesia di mana pada tahun 1960, ada sekitar 60 kepanduan yang terbentuk berdasarkan kecirian masing-masing, bahkan ada yang didasarkan latar belakang partai politik.
Setelah perjalanan waktu, Presiden RI Soekarno mengumpulkan organisasi kepanduan sekitar 60, disitulah organisasi kepanduan mempunyai kesadaran untuk menyatukan diri dalam satu organisasi yang kita namai sebagai gerakan pramuka.
Saat ini Pemerintah mengakui hanya ada satu organisasi kepanduan Indonesia yakni organisasi Pramuka.
“Jadi, perlu saya sampaikan supaya tidak ada keraguan sedikitpun dari tingkat nasional maupun tingkat daerah. Sejarah membuktikan kepada kita, hanya dengan bersatulah maka cita-cita dan gerakan-gerakan untuk perjuangan memajukan bangsa segera terwujud,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, atas nama pemerintah, Zainudin mengapresiasi dan menyampaikan terimkasih kepada penyelenggara peringatan hari tunas gerakan pramuka. (rl/kb)