GIANYAR, Kilasbali.com – Sungguh miris nasib orang tua siswa SMAN 1 (Dosman) Gianyar di tengah pandemi covid-19 harus dikenakan sumbangan sekolah, meski akhirnya sumbangan yang dikenakan jumlahnya tidak ditentukan, tetap menjadi tambahan beban mereka di tengah sulitnya ekonomi.
Anehnya, sebelum orang tua siswa dirapatkan, para siswa sudah diinformasikan untuk membayar sumbangan uang pembangunan senilai Rp, 1,5 juta.
Namun setelah dirapatkan, pihak komite menyebutkan jika jumlah sumbangan orang tua tidak ditentukan, sehingga sebagian besar orang tua pun menyetujui, meski sebagian lainnya harus pasrah.
Karena yang namanya sumbangan, ujung-ujungnya jumlah sumbangan yang akan meraka bayar pasti menyesuaikan dengan yang lainnya.
“Sebelum kami diundang rapat, anak saya sudah diinformaskan jika teman-temanya sudah bayar Rp1,5 juta. Saya terkejut, jumlah itu lumayan besar, apalagi di tengah pandemi. Hingga akhirnya dalam rapat pihak komite tidak mematok besar sumbangannya, mungkin biar terkesan sukarela,” keluh salah satu orang tua
Ketua Komite SMA N 1 Gianyar, Pande Nyoman Yoharsana mengakui jika pihaknya meminta sumbangan sukarela ke orang tua siswa kelas X.
Kata dia, sudah berdasarkan kesepakatan orang tua siswa, dan sesuai aturan pihaknya dibenarkan memungut dan itu semua kesepakatan orang tua tidak ada pemaksaan.
“Nominal dari sumbangan sukarela ini tidak ditentukan. Jadi berapa pun diperbolehkan sesuai kemampuan orangtua siswa,” jelasnya, Senin (21/12/2020).
Menurutnya, sumbangan sukarela bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di sekolah. Salah satunya pengadaan railing di areal sekolah.
Diakuinya jika pengadaan railing ini juga bukan kebutuhan mendesak, namun kerelaan saja.
Pihaknya mengaku sudah mempertimbangkan bila kembali membebani orangtua siswa dengan sumbangan sukarela ditengah pandemi Covid-19.
Sebab itu pihaknya kembali menegaskan sumbangan ini sifatnya hanya sukarela.
“Ini kesepakatan juga, karena covid berapa saja boleh, kalau tahun lalu itu Rp 1,5 juta,” katanya.
Selain dimintai sumbangan sukarela, siswa di SMAN 1 Gianyar menjalani proses pembelajaran secara daring, wajib membayar uang komite senilai Rp 150 ribu perbulan, jadi dalam satu semester mereka membayar Rp 900 ribu.
Untuk komite Rp150 ribu per-bulan ini juga juga yang dapat potongan, sementara yang miskin tidak bayar SPP. (ina/dx)