Sebenarnya, berbagai isu politik disampaikan Mantra-Kerta saat berpidato di lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Denpasar. Selain masalah kondisi prekonomian masyarakat Bali, masalah tolak reklamasi juga sempat mengemuka disela-sela pidato Rai Mantra.
Ketika berpidato, Rai Mantra menekankan perlunnya penguatan perekonomian desa dengan ditopang Lembaga Perkereditan Desa (LPD). Hal yang perlu dikuatkan lagi, tegasnya, yakni penguatan warisan budaya Bali yang terus menerus digempur modernisasi dari luar saat ini.
“Kita harus bersama-sama menjaga Budaya Bali agar semakin kuat, meski digempur berbagai arus modernisasi,” tegasnya.
Menariknya, beberapa simpatisan sempat menyuarakan tolak reklamasi kemudian disambut dengan terbuka oleh Rai Mantra untuk sama-sama berperan mewujudkan hal tersebut.
Selain dihadiri ribuan kader, dalam deklarasi tersebut juga dihadiri para petinggi partai pengusung seperti Ketua DPD Partai Demokrat, Made Mudarta, Ketua DPD Partai NasDem, Ida Bagus Oka Gunastawa, Ketua DPD Partai Gerindra, Ida Bagus Sukarta, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Mujiono, dan beberapa elit partai lainnya.
Usai berorasi disela-sela deklarasi paket, paket Mantra-Kerta kemudian berangkat menuju Kantor KPU Bali dengan longmarch bersama para simpatisan. Selain Kesenian Baleganjur, paket ini juga diiringi kesenian budaya lainnya, seperti tarian kecak dan kesenian jegog. (Cia/*KB).