DENPASAR, Kilasbali.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster menyaksikan ‘Hybrid Fashion Show’ serangkaian kegiatan Global Medical Aesthetic Exchange Association (GMAEA) 2020 di Vasaka Bali, Kamis (10/12/2020).
Fashion show yang digelar di tengah pandemi Covid-19 ini dilaksanakan secara hybrid, memadukan pola offline dan online dengan mengangkat potensi-potensi lokal.
Putri Koster menilai kegiatan fashion show yang dilaksanakan secara hybrid dapat menjadi alternatif di tengah situasi pandemi.
Ia berharap, kegiatan ini memberi ruang bagi desainer lokal agar tetap bisa berkarya mengangkat potensi kain tenun tradisional Bali.
“Bukan tidak mungkin, melalui kegiatan seperti ini karya-karya perancang kita bisa go international,” ucapnya sembari mengatakan kalau perancang busana Bali bisa membuat trend busana tahunan seperti yang dilakukan rumah mode Christian Dior.
Sementara itu, Ketua Panitia Hybrid Fashion Show Putu Gede Wiwin Gunawiseka menyampaikan bahwa GMAEA merupakan ajang konferensi tahunan yang berpusat di Seoul, Korea. Ia menyebutkan, keikutsertaan Bali mengikuti kegiatan secara online merupakan bagian penting dalam upaya mempromosikan karya desainer lokal.
Pihaknya ingin menunjukkan kesiapan Bali menjadi tuan rumah event nasional hingga internasional dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Terima kasih atas dukungan yang diberikan Pemprov Bali, Dekranasda Provinsi Bali dan Dekranasda Kabupaten Gianyar sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan waktu persiapan yang sangat singkat,” ujarnya.
Dalam fashion show tersebut, menampilkan karya terbaik sejumlah desainer antara lain SKILLA Jewelry, Dode Moneko, Shima Boutique, Rhea Cempaka, Andika Pagi Motley, Cap Bali, Tude Togog, Anacaraka, Ethnic Boutique, Dika Saskara dan Katrin Sutajaya. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan apik duo asal Nusa Penida Alien Child. (jus/kb)