DENPASAR, Kilasbali.com – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengajak semua mahasiswa ISI Denpasar untuk mempunyai jati diri dalam membuat karya desain interior.
“Karena setiap karya harus mempunyai ciri khas masing-masing, sehingga bisa membedakan antara karya satu dan lainnya,” kata Cok Ace saat memberikan kuliah secara daring tentang desain interior kepada mahasiswa ISI, dari kantor Wagub Bali, Denpasar, Rabu (14/10/2020).
Menurut sekaligus Guru Besar ISI Denpasar ini, Pemprov Bali juga telah mengimplementasikan hal tersebut dalam pembuatan desain Banda Udara I Gusti Ngurah Rai. Sebisa mungkin desain pintu masuk Bali itu mencerminkan rumahnya masyarakat Bali, sehingga menjadi pembeda dengan bandara-bandara lainnya.
Selain mempunyai ciri khas masing-masing, lanjut dia, seorang desainer juga harus memperhatikan ciri khas pelanggannya. Salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan beberapa data klien.
“Data menjadi hal paling penting, karena itu akan mempengaruhi hasil kerja kita,” imbuhnya sambil menjelaskan dalam setiap pengumpulan data juga akan menentukan hasil dan kesepakatan antara desainer dan klien.
Cok Ace menyebutkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang desainer dalam mengerjakan proses desain interior untuk klien. Yakni kebiasaan, karakter dan lingkungan klien itu sendiri. Tiga hal tersebut, jelas dia, cukup penting dilakukan agar bisa menghasilkan karya yang tidak hanya mencerminkan karakter seorang desainer, tapi juga karakter klien itu sendiri.
“Seperti seorang desainer membuat karya sebuah villa di Bedugul, tentu akan berbeda hasilnya dengan desainer lain yang membuat villa di tempat lain. Itu lah yang membedakan karakter kita dengan klien sehingga masing-masing mempunyai cirri khas tersendiri,” tandasnya. (rls/kb)