DENPASAR, Kilasbali.com – Pariwisata tidak akan dijauhi ditengah situasi pandemi Covid-19, namun harus diimbangi sektor partanian untuk memperkuat perekonomian Bali.
Demikian diungkapkanGubernur Bali, Wayan Koster di Denpasar, Selasa (25/8/2020).
“Kita akan ubah struktur dan fundamental Bali agar tidak lagi bertumpu pada pariwisata. Selama ini 53 persen ekonomi Bali ditopang oleh pariwisata. Akibatnya ketika terjadi masalah seperti ini (pandemi-red) kita menghadapi kesulitan,” ungkapnya.
Koster menambahkan bukan berarti pariwisata dijauhi. Tapi tetap akan dijadikan satu prioritas namun juga harus diimbangi dengan sektor lain untuk memperkuat perekonomian Bali.
“Yang saya lihat adalah perekonomian Bali harus ditopang selain pariwisata adalah pertanian. Pertanian dalam arti yang luas. Juga industri pangan, sandang, yang berkaitan dengan kerajinan rakyat. Jadi tiga komponen ini akan menjadi unsur utama didalam membangun ekonomi kita kedepan,” lanjutnya.
Ditambahkan Koster, program ini ada jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek sekarang dihidupkan pemanfaatan produk-produk lokal melalui program pasar gotong royong krama Bali.
“Ini sangat menolong petani kita karena di masa pandemi ini mereka sulit berjualan, sekarang sudah mulai bisa berjualan walaupun belum maksimal. Jika pariwisata sudah pulih kita dorong hotel dan restoran gunakan produk lokal seperti pertanian, perikanan, dan kerajinan,” pungkasnya. (sgt/kb)