PariwisataTabanan

Selain Pantai Pasut, Ini Potensi Desa Tibubiu

TABANAN, Kilasbali.com – Ternyata, selain terkenal dengan Pantai Pasut, Desa Tibubiu juga memiliki potensi wisata alam untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Lalu potensi apa saja itu?

Seorang tokoh masyarakat asal Desa Tibubiu, I Ketut Arsana Yasa, menuturkan, selain pantai, desanya ini juga memiliki kawasan persawahan.

Yakni, Subak Sungsang yang tidak kalah indahnya untuk aktivitas wisata, seperti untuk jogging track, maupun bersepeda dengan memanfaatkan jalan subak.

“Mengantongi potensi alam meliputi pantai, sawah hingga muara sungai, Desa Tibubiu di Kecamatan Kerambitan Tabanan melirik pengembangan kawasan menjadi desa wisata,” ujar Arsana yang juga Anggota DPRD Tabanan ini, Selasa (11/8/2020).

Baca Juga:  Unik, Pohon Natal Ini Terinspirasi dari Penjor Bali

Kini, rencana itu telah diusulkan ke Dinas PUPRPKP Tabanan untuk pembuatan senderan di sepanjang sepadan sungai, sehingga jadi tempat yang layak dikunjungi oleh wisatawan.

“Jika potensi ini digarap secara maksimal, saya yakin jika itu digarap masyarakat atau wisatawan yang ingin berolahraga ringan bisa menikmati suasana yang luar biasa,” tuturnya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan ini menambahkan, panjang jalan subak yang bisa dimanfaatkan sebagai joging track mencapai sekitar 4 sampai 6 kilometer menuju pantai.

Katanya, selama ini jalan subak tersebut sudah banyak yang menggunakan untuk jalur bersepeda maupun jogging, bahkan jauh sebelum pandemi Covid-19 ini terjadi.

Baca Juga:  Meriahkan Libur Nataru di Bali, DTW Ulun Danu Beratan Bakal Gelar Parade Budaya dan Kecak Dance

“Jalur dari Belumbang sampai ke Pantai Pasut ini sudah banyak masyarakat lokal yang tahu. Kini tinggal dikemas, misalnya ditambah dengan tenpat penjualan sajian kuliner lokal, sehingga perekonomian warga juga meningkat,” ujarnya.

Sambungnya, tidak hanya pantai, Desa Tibubiu juga memiliki muara Sungai Yeh Ho sepanjang 1,5 kilometer, kawasan tersebut jadi salah satu tempat favorit bagi para pemancing.

Selain itu, muara sungai Yeh Ho tersebut juga cocok untuk wisata air. Terkait itu pihaknya, telah mengajukan usulan penataan ke Dinas PUPRPKP Tabanan yang nantinya akan terus dikawal ke Balai Penanganan Abrasi Sungai.

Salah satunya mengusulkan program senderan di sepanjang sepadan sungai sehingga jadi tempat layak untuk masyarakat dan wisatawan.

Baca Juga:  Kepatuhan Aturan Transportasi untuk Menjaga Ketertiban Bali

“Sepanjang jembatan yang menghubungkan Tibubiu Kelod dan Desa Beraban sekitar 1,5 kilometer sampai ke pantai Pasut dengan lebar 150 meter bisa dijadikan wahana air, sehingga kedua desa bisa menjadi desa wisata,” tandasnya.

Saat ini pengunjung yang datang ke Pantai Pasut tidak dikenakan biaya. Di sisi lain tambahnya, pantai Pasut yang sempat ditutup untuk umum dan sudah dibuka per 1 Agustus 2020 telah siap dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. (jus/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi