Denpasar

Distan Pangan Bali Kampanye Gerakan Konsumsi Pangan Lokal

    DENPASAR, Kilasbali.com – Salah satu bidang prioritas pembangunan provinsi Bali sesuai visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era Baru adalah bidang sandang, pangan dan papan.

    Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., di Denpasar, Jumat (26/6/2020).

    Menurutnya, untuk bidang pangan fokus programnya antara lain kedaulatan pangan yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan krama Bali dari produksi pangan lokal Bali.

    “Beras adalah pangan pokok masyarakat yang ketersediaannya dapat dipenuhi dari produksi Bali,” ujarnya.

    Baca Juga:  Denpasar Kite Festival VIII/2024, Jaya Negara Jadi ‘Rare Angon’

    Dikatakannya, rata-rata kebutuhan beras di Bali dalam setahun sebanyak 485.558 ton, sedangkan kemampuan produksi lokal rata-rata dalam setahun 410.558 ton, artinya Bali rata-rata surplus beras dalam setahun sebesar 75.000 ton.

    “Lalu kenapa perlu kampanye gerakan konsumsi pangan lokal? Bahwa pangan sumber karbohidrat selain beras cukup banyak tersedia, seperti talas, ubi, ketala rambat, singkong bahkan yang khas Bali antara lain sabrang dan suweg,” jelasnya.

    Menurutnya, gerakan konsumsi pangan sumber karbohidrat selain beras perlu dilakukan agar kita tidak terlalu ketergantungan pada beras. Meningat ada sumber karbohidrat lain selain beras yang lebih bergizi, lebih murah dan sehat karena tidak menyebabkan diabet.

    Baca Juga:  BICE 2024 ‘Sugih Mulih’, Elizabeth International Hadirkan 112 Brands Property

    “Konsumsi beras penduduk per kapita per tahun relatif masih cukup tinggi, rata-rata nasional sebesar 130kg/kapita/tahun, sedangkan Bali rata-rata 99kg/kapita/tahun,” imbuhnya.

    Ditambahkannya, seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan beras akan terus meningkat, bila kemampuan memproduksi beras tidak terjaga, pada saatnya nanti bisa saja terjadi defisit beras.

    “Upaya-upaya antisipasi yang dapat dilakukan diantaranya adalah diversifikasi pangan dengan cara meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat selain beras yang ketersediaannya cukup banyak dan dibudisayakan petani lokal,” tandasnya.

    Baca Juga:  Pembangunan MRT Bali Tanpa APBD/APBN

    “Ke depan, gerakan ini akan terus dilakukan pada setiap hari Jumat yang dimulai dari karyawan/wati Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali,” pungkasnya. (jus/kb)

    Back to top button