TABANAN, Kilasbali.com – Jodoh, rezeki, dan maut ada di tangan Sang Pencipta. Manusia bisa berencana, namun Tuhan yang menentukan. Hal itulah yang mungkin dialami I Gede Adi Saputra, 33. Pria ini tewas setelah istirahat dari panen menuai padi di rumah mertuanya.
Dari informasi yang dikumpulkan, peristiwa menyayat hati itu terjadi pada Minggu sore, 10 Mei 2020 sekitar pukul 14.30 WITA, di mana Pawas mendapat informasi bahwa ada seseorang meninggal dunia secara mendadak di Banjar Tireman, Desa Bengkel Sari, Kec. Selemadeg Barat.
Mendapat informasi itu, anggota Polsek Selbar dipimpin Pawas tiba di TKP dan menemukan korban asal Banjar Dinas Kebon Bantiran, Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg, Tabanan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Awalnya, pada pagi harinya sekitar pukul 06.00 WITA, korban menitip sepeda motor di rumah saksi Ni Putu Dian Sulistyawati, 35, selanjutnya korban ke sawah milik saksi Sulistyawati untuk bekerja mantig padi (menuai padi) bersama rekannya sejumlah 10 orang.
Kemudian sekitar pukul 11.30 WITA, saksi Sulistyawati dicari oleh Ni Ketut Sugiarni, 58, yang menceritakan bahwa korban tidak enak badan dan mau pingsan. Selanjutnya Sulistyawati memgambil minyak telon dan minyak gosok dan bersama sama ke sawah melihat korban.
Sesampai di sawah, korban langsung digosok minyak telon dan langsung dioleskan pada dada dan perut serta dibuatkan air gula hangat. Sekitar 10 menit kemudian, korban mengambil sepeda motor di rumah Sulistyawati dan pulang ke rumah mertuanya dengan membonceng mertua perempuan Ni Made Senet, 68, dan anaknya.
Sesampai di rumah mertua, korban tidur di kamar dapur, selanjutnya meminta mertuanya untuk memijat di bagian tangan. Seusai dipijat, iapun menyuruh mertuanya agar mengawasi anaknya supaya tidak main handphone dan mertuanya pun mencari cucunya.
Namun sayang, setelah kembali ke kamar ia melihat menantunya sudah tidak bernapas lagi. Mengetahui hal itu, iapun memanggil keponakan guna menyampaikan kepada kelian dinas untuk dilaporkan ke pihak berwenang.
Petugas kepolisian yang mendapatkan laporan itupun datang dan segera melakukan olah TKP, sedangkan petugas medis Puskesmas Selbar Ngurah Eka dan Andik Sentana memeriksa kondisi tubuh korban. Dari pemeriksaan luar, pada bagian kepala, tangan, kaki, perut, dan punggung korban, tidak ada memar ataupun luka.
Pada mulut korban juga tidak mengeluarkan cairan atau busa, serta kemaluan tidak keluar air mani, anus tidak ada kotoran dan tidak ada tanda tanda kekerasan atau bunuh diri.
Kasubag HUmas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia, Senin (11/5/2020), membenarkan peristiwa itu. “Setelah dijelaskan hasil olah TKP, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menganggap kejadian ini adalah musibah,” singkatnya. (jus/kb)