GIANYAR, Kilasbali.com – Bagi sebagian orang, selama wabah pandemi ini, rasa bosan dipastikan sudah menghampiri. Namun berbeda halnya dengan Anak Agung Dewi Liana Pertiwi (16), gadis belia asal Banjar Bangkilesan, Mas, Ubud. Sesuai arahan pemerintah, Gung Dewi justru sangat menikmati hari-harinya bersama puluhan ekor anjing yang dipeliharanya.
Memang, hobi memelihara anjing ini sudah sejak kecil ia lakoni, dan sudah 6,5 tahun lebih hidup berdampingan dengan puluhan ekor anjing yang dipelihara di rumahnya. “Sejak kelas 2 SD saya suka memelihara anjing liar. Saya Anjinglah yang menyelamatkan nyawa saya.” Ungkap Dewi saat ditemui dirumahnya, Jumat (8/5/2020) siang.
Saat itu, tuturnya, Dewi masih duduk dibangku sekolah dasar. Dewi pernah sakit dan sempat dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan makanan di sekolahnya. Akibat menkonsumsi roti yang sudah kedaluwarsa itu, dewi sempat tidak sadarkaan diri hingga 3 hari.
Dalam perawatan di rumah sakit, ayahnya yang sering bolak-balik rumah sakit mendapati seekor anjing bewarna hitam terbengkalai dijalanan. Kemudian diambilah anjing tersebut dan dibawa ke rumah sakit.
“Sampai di Rumah Sakit, anjing hitam itu ditaruh disamping Dewi, kemudian kata ayah, setelah dijilat oleh anjing tersebut Dewi yang pingsan menjadi terbangun dan muntah muntah dan sehat sampai sekarang,” ucapnya mengenang cerita ayahnya.
Setelah sehat, hingga sekarang Dewi pun suka mengobati serta memelihara anjing liar. Bahkan sampai saat ini, terdapat 52 ekor anjing yang tengah dirawatnya. Lantaran memelihara ajing terlalu banyak, siswa SMK mengkaui jika untuk satu hari, dirinya menghabiskan uang senilai Rp 200 ribu untuk memberi makan anjing-anjing peliharaannya.
“Dalam sehari, anjing-anjing ini menghabiskan sebanyak 7 kilogram beras ditambah dengan ketela, roti, dan makanan anjing atau dogfood. Sehari, sayaa kasi makan dua kali,” katanya.
Untuk menunjang biaya, syukurnya ada beberapa donatur yang kerap datang. Tidak hanya dari warga lokal, donatur luar negeri pun turut menyokong.
“Sumbangannyaa beragam ada yang memberikan uang pembiayaan ada pula yang memberikan sumbangan dalam bentuk makanan,” pungkasnya. (ina/kb)