JEMBRANA, Kilasbali.com – Aksi peduli kembali dilakukan sejumlah remaja di Jembrana. Kali ini yang menjadi sasaran adalah siswa yang membutuhkan uluran tangan.
Anak muda yang tergabung dalam Forum Komunikasi Remaja Hindu (FKRH) Jembrana Minggu (16/2/2020) mengunjungi I Komang Wahyu Pratama (8) di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Jembrana yang berjuang untuk tetap bersekolah di tengah kendala ekonomi dan keterbatasan yang dihadapinya.
Siswa kelas II di SD Negeri 2 Batuagung tersebut sebelumnya sempat menyedot perhatian publik setelah naik ke pemberitaan di sejumlah media di Bali. Saat itu ia yang masih duduk di bangku kelas I SD merawat sang kakek seorang diri.
Sebelum ditinggalkan untuk selamanya oleh sang kakek, I Wayan Milia pada September 2019 lalu, sambil bersekolah, ia juga harus mengerjakan kewajiban rumah serta merawat sang kakek yang sejak puluhan tahun menahan sakit akibat kanker ganas yang dideritanya.
Ia sudah ditinggal oleh ibunya sejak usia enam bulan dan sejak bayi hanya dirawat oleh nenek dan kakeknya yang kini telah meninggalkannya untuk selamanya. Kehidupannya pun kini sangat memprihatinkan.
Akses menuju rumahnya memang jauh dari jalan utama desa. rumahnya terletak agak ke dalam, agar bisa menuju ke rumahnya harus menelusuri jalan gang kecil dengan medan yang terjal.
Bahkan jarak rumahnya dengan rumah tetangga sangat berjauhan. Ia menghuni rumah kecil di tengah tegalan.
Untuk berangkat sekolah, ia harus berjalan kaki menelusuri jalan beberapa kilometer. Tak jarang juga ia terpaksa melalui jalan pintas melalui kebun warga.
Sedangkan ia dari lahir sudah mengalami keterbatasan lantaran pendengarannya terganggu sehingga kesulitan dalam berkomunikasi termasuk saat menerima pelajaran maupun kesulitan mengunyah makanan akibat bibir sumbing.
Bahkan ia sudah sempat menjalani tiga kali operasi. Namun layaknya anak seusianya, ia selalu tampak semangat dan ceria.
Ia pun mengaku setip harinya berangkat sekolah saat hari masih subuh dan pulang sekolah harus kembali menyelesaikan kewajiban yang harus dikerjakannya di rumah.
Ketua Harian FKRH Jembrana, Ni Putu Adel Prianti mengatakan semangat dan motivasi Komang Wahyu untuk terus bersekolah ditengah berbagai hambatan yang dihadapinya memang harus menjadi tauladan bagi generasi milenial.
“Banyak anak-anak muda yang kehidupannya lebih mendukung, tapi justru malah tidak punya motivasi hidup,” ujarnya.
Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan untuk Komang Wahyu, pihaknya menyerahkan bantuan swadaya berupa paket perlengkapan belajar, hygine kit dan makanan tambahan.
“Kita harus mensuport anak-anak yang membutuhkan uluran tangan dan bagi kami adalah sosok anak yang tangguh dalam kehidupannya,” ujarnya.
“Justru dengan pengalaman dan kehidupan yang keras di masa muda akan menjadikan sosok yang kuat diusia dewasa. Itu yang harus menjadi cerminan bagi generasi milenial,” tandasnya. (gus/kb)