MANGUPURA, Kilasbali.com – Visi Pemerintah Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” menuju Bali Era Baru. Visi tersebut diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana, yang dilaksanakan dengan konsep kearifan lokal yakni Sad Kerthi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam Rapat Koordinasi Rencana Pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub, di Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua, Badung pada Jumat (14/2/2020) siang.
Menurutnya, pariwisata menjadi salah satu bidang prioritas dalam visi Pemerintah Provinsi Bali. Pariwisata selama ini berjalan secara alamiah tidak by desain. 39% pintu masuknya wisatawan di Indonesia dari Bali. PDRB di Bali selama ini berasal dari sektor Pariwsata.
“Kalau tidak dikelola dengan baik, suatu saat Bali akan mengalami masalah besar. Saat ini saya menata fundamental secara komprehensif di bali diantaranya kepariwisataannya,” kata gubernur.
Dijelaskannya Pariwisata Bali berdasarkan budaya Ini menjadi modal utama Bali.
“Kalau bicara alam Bali, yang lebih baik banyak. Tapi ada yang tidak dimiliki oleh daerah lain yakni kekayaan budaya, dengan taksunya yang sangat kuat. Kalau kita mau mendarat di Bali, perasaannya pasti Beda,” ujarnya.
Ditambahkannya, jika tidak betul-betul ditangani dengan baik maka akan ketinggalan. Daya saing akan menurun tertinggal. “Syukur pemerintahan cepat tanggap soal percepatan pembangunan infrastruktur ini. Kita harus dukung program yang luar biasa. Ini menjadi satu konsep yang terintegrasi yang sangat kami butuhkan untuk mendukung kepariwisataan Bali. Tidak saja lewat jalur udara tapi juga lewat laut supaya menjadi satu. Tidak saja hanya layanan penumpang wisatawan mancanegara tapi juga menjadi destinasi baru,” imbuhnya.
“Kalau ini barang jadi dan lingkungannya dibenerin, kebudayaannya dibangun itulah yang kami butuhkan di Bali ini. Kaitanya dengan pariwisata, infrastruktur yang memadai kami butuhkan,” tambahnya.
Kalau tidak ditangani dengan baik, kata Gubernur Koster, maka Bali akan collapse. “Jadi kami betul-betul sangat mendukung apa yang digagas oleh menteri BUMN ini dan apa yang dibutuhkan terkait kebijakan Gubernur untuk mempercepat, kami lakukan cepat asal dalam koridor aturan yang ada,” sebutnya
Pemerintah pusat telah menempatkan 11 kawasan strategis pariwisata nasional di Bali tapi belum dikerjakan. “Tolong pak menteri dibantu koordinasikan itu kenapa tidak jalan sampai saat ini. Jangan hanya sebatas nama saja,” harapnya.
“Saya menyambut baik acara ini, mendukung penuh agar bisa berjalan dengan baik. Saya harap target 20jt wisatawan bisa tercapai. Saya mohon komitmennya serius bantu Bali untuk membangun ini supaya terwujud pembangunan yang betul-betul berpihak kepada rakyat,” pungkasnya. (rls/kb)