TABANAN, Kilasbali.com – Nasib malang dialami Dimas Sihabudin, 13, pelajar kelas VII MTs. Al Amin Tabanan. Korban asal Jalan Tendean No. 73 Banjar Tanah Bang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, tewas tenggelam di Sungai Yeh Panahan Banjar Pangkung Prabu, Desa Delod Peken, Tabanan, Kamis (2/1/2020) sekitar pukul 12.45 WITA.
Dari informasi yang dikumpulkan, peristiwa tersebut berawal saat korban dan temannya Dani Aditya Ramadhani dan Muhamad Choirulzat selesai melaksanakan Sholat di Mesjid Al Amin Tabanan. Sambil menunggu jam sekolah dimulai pada pukul 13.00 WITA, korban mengajak kedua temannya untuk main ke sungai.
Namun, kedua temannya itu tidak mau dan menyarankan jalan-jalan di sekitar TMP Pancaka Tirta Tabanan saja. Korban yang menolak ajakan temannya itu berjalan menuju Sungai Yeh Panahan. Melihat hal tersebut, kedua temannya ini akhirnya mengikuti korban.
Sesampai disungai, dilihat sudah ada teman-teman lainnya kelas VII MTs. Al Amin Tabanan sebanyak enam orang yang ngobrol sementara sambil duduk di pinggir sungai. Tiba – tiba tanpa dinyana, korban berlari menuju pinggir sungai dan melepas pakaian serta meletakkan di atas batu. Selanjutnya korban melompat ke sungai.
Sayangnya, saat berada di sungai, korban terlihat seperti orang tenggelam. Melihat hal tersebut teman-temannya yakni Dani Aditya Ramadhani, Muhamad Choirulzat, Dwi Andika Wardani dan Aditya Putra Mandala berusaha menolong. Sayang, usaha mereka sia-sia karena arus sungai cukup keras dan korban akhirnya tenggelam.
Akhirnya, teman- teman korban berlari ke sekolah ( MTs. Al Amin) dan melaporkan kepada Kepala Sekolah MTs. Al Amin Tabanan, Dedi Kusnadi yang kemaudian diteruskan ke SPKT Polres Tabanan.
Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian segera mendatangi TKP dan menghubungi BPBD Tabanan, lanjut menghubungi Team SAR dan Basarnas Bali untuk melakukan pencarian. Akhirnya setelah tiga jam melakukan penyelaman untuk mencari keberadaan korban, akhirnya petugas berhasil menemukan korban tepatnya pukul 17.08 WITA.
Orangtua korban Sukarman mengaku bahwa anaknya itu tidak bisa berenang. Pihaknya pun menerima kematian korban sebagai musibah karena tenggelam.
Sedangkan Dedi Kusnadi menerangkan bahwa MTs. Al Amin Tabanan memulai aktif untuk aktivitas belajar mengajar pada hari Kamis tanggal 2 Januari 2020 setelah masa liburan Natal & Tahun Baru 2020.
“Untuk siswa kelas VII aktivitas sekolah dimulai jam 13.00 WITA. Namun siswa siswi sudah berada di Sekolah / MTs jam 12.00 wita karena jam 12.30 wita melaksanakan Sholat,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu Made Budiarta membenarkan peristiwa tenggelam tersebut. “Korban tenggelam karena diduga tidak bisa berenang,” singkatnya. (KB)