DENPASAR, Kilasbali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) melepas peserta Jambore Nasional tahun 2019 yang akan mengikuti Jmabore di Sulawesi Barat. Di mana pelepasan itu berlangsung di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (30/10/2019).
Pada kesempatan tersebut Wagub Cok Ace berpesan agar peserta Jambore selalu menjaga nama baik Bali. “Perkenalkan Bali sebagai Pulau Dewata, Pulau Toleransi dan Pulau Cinta Kasih, karena kalian semua yang merepresentasikan Bali di sana,” ujarnya kepada para peserta dalam acara yang turut juga dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga I Made Rentin.
Menurutnya, jika semua bisa disiplin, tertib dan suka menolong, maka gambaran masyarakat Bali yang tertanam oleh peserta lain seperti itu, begitu pun sebaliknya jika di sana sembarangan maka citra Bali pun akan buruk.
“Apalagi semua ini sudah dipersiapkan dengan baik, tidak hanya peserta yang menyiapkan, orang tua, pelatih bahkan masyarakat menaruh perhatian besar kepada kalian,” ujarnya seraya untuk tetap bersikap flexible serta berbaur dengan peserta dari Provinsi lain.
Selain itu ia juga mengingatkan agar para pemuda terpilih untuk menunjukkan kreativitas yang mencerminkan nama Bali. Hal lain yang ditekankan olehnya yaitu untuk terus menjaga kesehatan selama acara berlangsung di sana.
“Kalian akan jauh dengan orang tua, setidaknya di sanalah kesempatan untuk mandiri. Jaga kesehatan selama acara. Kalian berangkat dengan keadaan sehat maka pulang juga harus begitu,” tandasnya.
Sebelumnya Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga I Made Rentin melaporkan jika Jambore Pemuda Nasional akan dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober sampai 6 November tahun 2019 di Minahasa, Sulawesi Barat.
Ia melanjutkan acara pembukaan rencananya diselenggarakan pada tanggal 1 November 2019, di dalamnya ada pawai budaya yang akan menampilkan parade peserta JPI lengkap dengan baju adat asal daerahnya masing-masing dilanjutkan dengan welcome dinner.
Rangkaian kegiatan lain menurutnya, adalah Pentas Seni dan Budaya, peninjauan Pameran (Stand) dengan menampilkan tampilan lokal dari daerah asal, pengangkatan eceng gondok, seminar kebangsaan, Study Tour mengelilingi tempat wisata/tempat bersejarah di Kabupaten Minahasa. Sampai acara Penutupan pada tanggal 5 November yang bertepatan dengan acara puncak HUT Minahasa sampai pada penutupan pameran pembangunan. (rls/kb)