GIANYAR, Kilasbali.com – Karya Padudusan Alit digelar di Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk Sukawati, Gianyar, Buda Kliwon Pahang, Rabu (28/8/2019). Di mana Prosesi Padudusan Alit ini digelar serangkaian Karya Agung Pedudusan Agung, Segara Kertih, Tawur Balik Sumpah Agung Lan Mupuk Pedagingan yang telah dilaksanakan 6 bulan lalu.
Pekaseh Subak Gede Cengcengan, Drs I Made Suka Idep mengatakan, upacra ini erat kaitannya dengan dengan hasil panen, yang tahun ini diakui sudah dirasakan oleh krama Subak Gede. Terutama ketika harga cabai melonjak hingga Rp 100 ribu.
Mengingat, ketika panen raya sebelumnya, harga cabe justru saat sedang anjlok. Bahkan hal tersebut menyebabkan para petani enggan memetik dan dibiarkan mengering. “Pasca Karya Agung ini, petani cabe sangat bersyukur, karena mereka meraup untung dari lonjakan harga cabe ini,” tuturnya.
Melengkapi rasa syukur itupula, selama 5 hari berturut-turut, mereka juga mempersembahkan acara hiburan berupa tari-tarian, lawak Celekontong Mas, Wayang Dalang Wayan Wija, kesenian dari IHDN denpasar serta SMKN 3 Sukawati. Sementara saat puncak karya, dipersembahkan tarian Rejang Dewa dan Baris Gede dari siswa SMP Widya Suara Sukawati.
Ditambahkannya, karena Pura ini sebagai Kahyangan Jagat, maka karya Padudusan Alit kedua yang jatuh pada saat piodalan nadi 6 bulan mendatang, yang akan melibatkan kabupaten/kota se Bali.
“Puncak karya kali ini dipuput dua sulinggih, yakni Ida Pedanda Jelantik Lila Arsa Griya Taman Sukawati dan Ida Pedanda Putra Manuaba Griya Mas Banjar Gelumpang Desa Sukawati,” pungkasnya. (ina/kb)