MANGUPURA, Kilasbali.com – Berbicara pengembangan pariwisata di era kemajuan teknologi saat ini, tidak hanya sekedar bagusnya produk yang dipasarkan maupun seberapa banyak konsumen yang dimiliki. Namun sepatutnya didukung kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) para pelakunya agar bisa mendukung produk yang dipasarkan.
Pernyataan ini mengemuka saat Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) seusai menjadi narasumber pada Worksop Peningkatan Kapabilitas Pusat Unggulan Teknologi (PUT) Politeknik di Hotel Aryaduta, Kuta, Selasa (6/8/2019).
Menurutnya, kegiatan yang sangat bagus, dan pihaknya pun sangat mengapresiasi dalam rangka pengembangan SDM khususnya terkait pariwisata. Karena erat kaitannya, pengembangan pariwisata tidak hanya sekedar produk yang dijual bagus dan seberapa banyak konsumen yang dimiliki.
“Tapi yang terpenting bagaimana membangun human spiritnya. Jauh lebih sulit membangun masyarakatnya, daripada membangun produk atau akomodasinya. Membangun kebiasaan yang baik itu terkadang perlu waktu jangka panjang,” tegas Wagub Cok Ace ini.
Lebih jauh, Wagub Cok Ace menyampaikan hal-hal lain yang menunjang kemajuan pengembangan sektor pariwisata. Di antaranya pentingnya menjual keunggulan yang dimiliki daerah masing-masing seperti selayaknya Bali harus kembali mengutamakan pengembangan seni budaya yang tidak dimiliki daerah lain sehingga bisa berkelanjutan.
“Di era perubahan yang sangat cepat ini kita harus mengolah keunggulan yang kita miliki, jangan sampai kita mengembangkan kawasan yang sama yang sudah dimiliki daerah lain tentu akan ada persaingan, dimana ada kemungkinan yang kita miliki tidak berkembang. Seperti Bali, awalnya pasarnya pantai, tapi saat ini di luar sudah beredar informasi kalau pantai yang bagus itu ada di Lombok. Jadi kita sudah harus kembali pada pengembangan seni budaya yang belum tentu dimiliki daerah lain,” ujar Cok Ace.
Selanjutnya, Wagub asal Kabupaten Gianyar ini mengemukakan 3 faktor penting sebagai landasan pengembangan sektor pariwisata yakni positioning market, differensiasi dan branding. Positioning market untuk memetakan secara jelas market yang akan disasar semisal wisatawan level atas, menengah atau menengah kebawah. Berikutnya differensiasi sebagai pembeda apa yang dipasarkan, serta yang terakhir yakni branding sebagai ciri khas agar wisatawan selalu mengingat produk yang kita jual.
Workshop yang bertema “Keahlian Khusus Yang Dibutuhkan Dalam Pariwisata Saat Ini Mengacu Pertumbuhan Teknologi Dalam Industri 4.0” ini dihadiri oleh akademisi Politeknik beberapa provinsi lain diluar Bali. (rls/kb)