TABANAN, Kilasbali.com – Rencana pembangunan rice milling unit (RMU) atau pabrik penggilingan padi agaknya mulai serius dipersiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan.
Kajian untuk rencana pembangunan pabrik yang diproyeksikan akan dibangun pada lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali di Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, itu bahkan lagi digencarkan.
Seperti belum lama ini. Kajian mengenai rencana pembangunan pabrik itu dilaksanakan di Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tabanan, I Gede Susila.
“Iya (ada diskusi). Sesuai arahan bupati kami tindak lanjuti untuk menyiapkan (rencana pembangunan) RMU itu,” kata Susila.
Ia menjelaskan kajian ini sebagai tahap pendahuluan untuk menginventarisasi segala kebutuhan terkait rencana pembangunan pabrik itu.
“Kami diskusikan dulu. Kalau sudah ada hasil kajiannya akan kami laporkan ke bupati untuk kesiapannya,” imbuhnya.
Menurutnya, kajian yang dilaksanakan pihaknya tersebut masih bersifat intern. Karena itu, kajian dan diskusi mengenai kepentingan untuk pembangunan pabrik itu masih dilakukan bersama Brida. “Masih intren,” tegasnya.
Susila juga membenarkan beberapa waktu lalu ia memimpin rombongan dari Pemkab Tabanan untuk meninjau langsung RMU di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, yang menjadi referensi untuk rencana pembangunan pabrik serupa.
“Iya, kami sempat studi banding ke Banyuwangi. Gambaran di Banyuwangi, (mereka) sudah bisa memproduksi beras yang sesuai dengan standar. Kemudian bahan bakunya dari mana saja,” ungkap Susila.
Pihaknya melihat tiap tahapan proses produksi pada RMU di Banyuwangi itu. Demikian halnya dengan mesin atau peralatan yang tersedia di sana. “Biar bisa kami sampaikan ke bupati,” imbuhnya.
Disinggung soal nilai investasi di Banyuwangi, Susila menyebut nilainya lumayan besar yakni berkisar Rp 400 miliar. Itu mulai dari lahan, mesin, sampai dengan sarana penunjang seperti mes bagi pekerja pabrik.
“Kalau disampaikan kemarin sekitar Rp 400 miliar. Itu mulai dari lahan, mesin, termasuk fasilitas penunjang lainnya. Karena di sana ada mesnya juga,” pungkas Susila. (c/kb)