TABANAN, Kilasbali.com – Desa Adat Kota Tabanan akan segera menggelar upacara ngaben massal setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
Rencana ini juga sekaligus menjadi momen pemanfaatan krematorium yang telah terbangun di Setra Gandamayu lewat bantuan pendanaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan.
Seperti diungkapkan Petajuh Widang Pawongan Desa Adat Kota Tabanan, I Nyoman Gede Muliana, krematorium itu diharapkan bisa membantu masyarakat dalam menjalankan upacara ngaben secara efisien. Khususnya lagi bagi masyarakat yang mengikuti program ngaben massal.
“Kami berharap dengan adanya krematorium ini, masyarakat dapat lebih terbantu dalam prosesi pelebon tanpa harus menghadapi kendala biaya maupun keterbatasan fasilitas,” ujar Muliana pada Minggu (23/2).
Terkait dengan rencana ngaben massal yang digelar Desa Adat Kota Tabanan pada tahun ini, ia menyebut ada 164 peserta yang mengikutinya. Dari jumlah itu, sebanyak 13 peserta dari krama dura desa.
Secara rinci ia menjelaskan, ngaben massal ini terdiri dari tujuh peserta ngerorasin, 45 peserta ngelangkir, 17 peserta ngelungah, dan 119 peserta warak keruron.
Rangkaian upacara ngaben massal nuasta geni ini mencakup beberapa tahapan utama yakni ngelungah atau upacara penyucian bagi anak-anak yang belum mengalami upacara potong gigi (metatah).
Selanjutnya ngelangkir atau upacara bagi mereka yang berpulang sebelum mencapai usia dewasa. Ngerorasin atau upacara penyucian roh leluhur yang telah lama meninggal.
Berikutnya warak keruron atau upacara bagi bayi yang meninggal dalam kandungan atau sebelum usia enam bulan. Serta pengabenan simbolis atau proses pembakaran jenazah secara simbolis dengan metode manual di krematorium Setra Gandamayu.
Selain itu, rangkaian prosesi juga mencakup upacara nyekah yang bertujuan untuk menyucikan roh leluhur agar dapat mencapai alam yang lebih baik. Upacara ini dipimpin oleh sulinggih dengan berbagai tahapan ritual, termasuk matur piuning, ngangget don bingin, nyingkup, dan mapurwa daksina.
Sementara itu, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Tabanan, I Gusti Ngurah Gede Siwa Genta, menyebutkan bahwa program ngaben massal oleh Desa Adat Kota Tabanan sudah sempat digelar pada 2015 lalu.
Saat itu, acara juga menerima partisipasi dari krama dura desa dan menggelar upacara pengabenan nuasta geni yang mencakup ngaben, ngelangkir, dan ngelungah. Selain itu, acara tersebut juga diiringi dengan upacara manusa yadnya dari menek kelih hingga metatah.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini cukup tinggi karena dapat meringankan biaya upacara adat di tengah kondisi ekonomi saat ini. Ditambah lagi dengan keberadaan krematorium di Desa Adat Kota Tabanan yang telah siap difungsikan. (c/kb)