GIANYAR, Kilasbali.com – Kondisi infrastruktur juga kena imbas setelah diguyur hujan ekstrem dalam sebulan terakhir. Sejumlah ruas jalan aspal mulai berlobang lantaran tergerus air hujan. Di wilayah Ubud, jalan berlobang bahkan memperparah kemacetan lalu lintas.
Pantauan di Catus Pata Ubud, Senin (13/1), jalan berlobang justru terjadi di badan jalan pada persimpangan. Karena genangan air di jalan berlobang ini menjadikan arus lalu lintas di jalur terpadat Ubud semakin macet.
Kondisi yang sama juga terjadi di Jalan Raya Desa Singakerta sampai ke Jalan Raya-Nyuh Kuning – Pengosekan. Dari arah barat, kerusakan terjadi di Jembatan Singakerta. Terdapat dua lubang di tengah jembatan dengan kondisi yang cukup dalam. Setengah aspal juga terlihat retak.
Beberapa belas meter ke timur, jalan berlubang juga di depan bale banjar setempat. Lubang tersebut terjadi akibat di bawahnya merupakan saluran drainase.
Kerusakan parah juga terjadi di perbatasan Nyuh Kuning dan Pengosekan. Kemacetan pun tambah parah, lantaran jalan tersebut menghambat pengguna jalan. Terlebih kerusakan hampir seperempat jalan. Terlebih lagi ini merupakan jalur pariwisata yang selalu padat, sehingga kendaraan pun harus bergantian melaju karena jalan rusak ini.
Pengguna jalan berharap kerusakan tersebut segera diperbaiki. Sebab sangat membahayakan pengguna jalan. Terlebih lagi saat turun hujan, kerusakan ini tidak terlihat lantaran tergenang air.
Kabid Bina Marga PUPR Gianyar, Made Gede Astawiguna saat dikonfirmasi membenarkan bahwa akibat musim hujan, banyak jalan mengalami kerusakan.
Pihaknya pun telah melakukan pendataan titik kerusakan. Seperti di Kecamatan Tegallalang terdata di dua titik, yakni di Jalan Raya Bayat-Muaba-Gentong dan Jalan Kedisan-Bayad.
Di Kecamatan Payangan, terdata di Jalan Raya Payangan – Bukian, Jalan Melinggih -Kelusa, dan Jalan Bukian-Tatag. Di Kecamatan Ubud terdata di Jalan Raya Peliatan – Dalem Puri, Jalan Raya Mas – Abiansemal – Silungan, lalu di Jalan Raya Tebongkang – Semana, dan Ubud-Sayan.
Di Blahbatuh terdata di Jalan Belega-Pering-Seme, Jalan Blahbatuh -Saba, Jalan Bona – Pasdalem, dan Jalan Buruan-Getas. Di Kecamatan Sukawati terpantau di Jalan Jeleka-Sakah, dan Jalan Guwang-Batubulan-Tegehe.
Di Kecamatan Tampaksiring terpantau di Jalan Pejeng-Laplapan, di Jalan Banjar Puseh-Banjar Intaran, Jalan Manik Kawan-Basangambu-Uma Linggah, dan Jalan Tampaksiring – Kulu.
Di Kecamatan Gianyar terdata di Jalan Palung -Siangan, di Jalan Kalantaka, Jalan Raden Wijaya, Jalan Pasung Grigis, dan Jalan Ratna.
“Untuk identifikasi kerusakan sudah dari awal tahun kita kumpulkan melalui staf teknis pengamat masing-masing kecamatan, untuk kita laksanakan proses pemeliharaan rutin dan rehabilitasi bangunan pelengkap jalan. Kami anggarkan pekerjaan rutin sebesar Rp 1 miliar masing-masing kecamatan,” ujarnya. (ina/kb)