GIANYAR, Kilasbali.com – Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal di Desa Padangtegal, Ubud, Gianyar, mengolah sampah organik menjadi kompos serta pengelolaan sampah anorganik untuk didaur ulang.
Hal ini pun mendapat pujian oleh Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali, drg. Ida Mahendra Jaya meninjau langsung Rumah Kompos ini, Rabu (4/12).
“Saya berpikir, jika semua Desa Adat dapat mengikuti langkah ini, saya yakin masalah kebersihan lingkungan di Bali dapat teratasi,” ujarnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada Bendesa Adat Padangtegal beserta pengelola Rumah Kompos.
“Kunjungan ini bertujuan menambah wawasan dalam pengelolaan sampah berbasis sumber, khususnya sampah rumah tangga. Penanganan sampah sangat erat kaitannya dengan pelestarian lingkungan, yang merupakan salah satu dari 10 Program Pokok PKK,” imbuhnya.
Menurutnya, Bali sebagai daerah tujuan wisata membutuhkan penanganan sampah yang lebih optimal demi menciptakan kenyamanan bagi wisatawan.
Ia berharap, kunjungan ini dapat meningkatkan wawasan pengurus TP PKK tentang pentingnya pengelolaan sampah berbasis sumber sekaligus mengakselerasi Gerakan PKK dalam memberdayakan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Bendesa Adat Padangtegal, I Made Parmita, menjelaskan bahwa Rumah Kompos ini sudah diinisiasi sejak tahun 2015 dan mulai beroperasi penuh pada tahun 2016.
Hingga kini, program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Gianyar. Untuk mendukung pengelolaan sampah, disediakan tiga jenis tempat sampah, yaitu untuk sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu.
“Setiap jenis sampah memiliki jadwal pengambilan tersendiri, dan masyarakat sudah mengetahui jadwal tersebut,” jelasnya. (m/kb)