Denpasar

Koster Respon Cepat Rencana Presiden Prabowo Bangun Bandara Bali Utara

Koster Sebut Pentingnya Infrastruktur Aksebilitas dan Regulasi sudah Disiapkan

    DENPASAR, Kilasbali.com -Calon Gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster mengapresiasi kedatangan kedatangan Presiden Prabowo Subianto dalam lawatannya ke Bali, pada Minggu sore (3/11/2024).

    Ia juga mengapresiasi kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Bali di tengah kesibukan dalam kunjungan ke Papua sebelumnya. Kedatangan Prabowo Subianto ke Bali walau dalam waktu yang singkat adalah bukti bahwa Bali itu sangat penting untuk pemerintah pusat.
    “Kita sebagai masyarakat Bali bersyukur bahwa bapak Presiden Prabowo berkenan berkunjung ke Bali,” kata Koster saat dikonfirmasi.

    Cagub asal PDIP ini mengaku sangat senang dan bahagia atas lawatan Presiden Prabowo Subianto di tengah kesibukan yang padat. Sebab, dengan begitu Presiden Prabowo Subianto sangat menghargai Bali. “Itu suatu penghormatan bagi kita masyarakat Bali dan tentu saja saya sangat bahagia beliau hadir di Bali,” lanjutnya.

    Ia yakin bahwa kedatang Presiden Prabowo Subianto ke Bali agar bisa melihat persoalan Bali secara lebih dekat lebih dalam. Setelah melihat Bali lebih dekat, Koster dengan rendah hati berharap agar Prabowo bisa berkontribusi membangun Bali dalam hal infrastruktur demi Bali yang lebih baik dan maju. “Dengan dukungan Pemerintah pusat melalui APBN untuk membangun infrastruktur di Bali, agar pariwisata Bali berkelanjutan dan ekonomi Bali semakin maju,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Tiap Kampanye, Koster-Giri Sapa dan Hibur Puluhan Ribu Warga

    Salah satunya adalah persoalan mengenai pembangunan Bandara Bali Utara. Koster yakin Prabowo itu sangat bijaksana dalam membangun Bali. Prabowo Subianto adalah negarawan sejati yang bisa melihat dan merasakan kebutuhan rakyatnya. Termasuk soal rencana Prabowo dalam membangun Bandara Bali Utara. Ia menegaskan, pihaknya mendukung pembangunan bandara di Buleleng. Namun saat ini infrastruktur dan aksebilitas ke lokasi Bandara Bali Utara belum siap.

    “Kami sebenarnya sejalan dengan pikiran Bapa Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Bandara Bali Utara. Itulah sebabnya saat ini kami sedang mempersiapkan berbagai infrastruktur yang sudah kami mulai saat kami menjadi Gubernur Bali di periode pertama. Kami tetap meminta agar ini dilanjutkan saat ini. Setelah semuanya siap, maka pembangunan bandara di Buleleng mau tidak mau, cepat atau lambat segera direalisasikan. Kita bangun secara bertahap. Tidak bisa langsung bangun bandara. Harus terkonsep, terencana, agar tidak mubazir, dan tidak menjadi jualan politik sesaat,” ujarnya.

    Sesungguhnya, selama menjabat Gubernur Bali periode 2018-2023, Koster mengakui sudah menyiapkan pembangunan bandara di Buleleng. Pertama adalah dengan menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Bali No 2 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali 2023-2043. “Dalam Perda tersebut sudah mengakomodasi rencana pembangunan Bandara Baru di Buleleng. Jadi kami sudah siapkan pembangunan bandara ini sejak awal. Kami sudah melihat Bali ini jauh ke depan, 100 tahun ke depan,” ujarnya.

    Baca Juga:  Doa Bersama Lintas Agama untuk Sukseskan Pilkada Serentak di Bali

    Koster meminta agar pembangunan Bandara Bali Utara perlu didahului kajian komprehensif, mencakup lokasi, memastikan tidak akan merusak adat istiadat, tradisi, budaya, dan kearifan lokal Bali, memastikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan rakyat Buleleng, serta tidak menimbulkan dampak investasi yang meminggirkan masyarakat lokal.
    Selain itu harus dipastikan lebih dahulu pembangunan infrastruktur penghubung ke lokasi bandara.

    Baca Juga:  Koster-Giri Lebih Memilih Menyapa Masyarakat dan Tawarkan Program

    “Justru yang harus lebih dulu dibangun adalah infrastruktur penghubung, agar bandara bisa beroperasi optimal. Jangan sampai terjadi seperti Bandara Kertajati Jawa Barat. Sudah dari 5 tahun selesai, tetapi belum dibangun infrastruktur sehingga tidak bisa beroperasi. Perlu juga dipikirkan sumber pembiayaan pembebasan lahan, pembangunan infrastruktur dan pembangunan Bandara apakah dibiayai penuh dari APBN atau investasi. Kalau murni investasi pasti akan dihitung kelayakannya, apakah menguntungkan atau tidak,” ujarnya.

    Untuk itu, pembangunan bandara baru butuh waktu panjang, dilakukan secara bertahap, dan mengikuti kebutuhan. Kalau sudah menjadi kebutuhan dan semuanya siap, maka pembangunan bandara baru pasti akan berjalan. “Jadi intinya kami sejalan dengan Presiden Prabowo Subianto untuk bangun Bandara di Buleleng. Hanya saja bertahap, regulasinya kami sudah siapkan. Demi Bali kami siap laksanakan,” tegasnya. (*/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi