GIANYAR, Kilasbali.com -Sosok Wayan Koster seorang pemimpin yang murah hati. Ia dikenal sebagai pemimpin yang menyelamatkan krama Bali pada era pandemi Covid-19. Pengrajin perak di wilayah Gianyar merasakan hal itu. Para nelayan di Bali juga mengungkapkan hal serupa. Tangkapan mereka, hasil nelayan bisa dipasarkan dengan baik berkat Wayan Koster.
Ungkapan terima kasih disampaikan langsung kepada Wayan Koster di Gianyar, Sabtu 19 Oktober 2024. Saat itu, Koster hadir bersama Nyoman Giri Prasta. Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2 Koster-Giri ini, langsung mendengar aspirasi 15 perwakilan warga dan asosiasi se Kabupaten Gianyar.
Perwakilan asosiasi pengrajin perak Gianyar menjelaskan saat pandemi Covid-19 menghantam dunia, perekonomian Bali semua orang tahu bersama seperti apa.
Meski pariwisata di Bali mati total karena pandemi, para pengrajin perak di Celuk, Gianyar masih eksis.
“Saya ingin memberikan gambaran bahwa saat covid, pengrajin perak Gianyar masih tetap eksis. Terbukti, melihat APBN dan APBD Provinsi Bali, devisa yang dihasilkan oleh perhiasan perak dan batu mulia di ranking kelima pada APBN dan di Provinsi Bali kalau tidak salah ranking ketiga. Artinya Pak Wayan Koster (Gubernur Bali,red) dan pak Agus Mahayastra (Bupati Gianyar, red) adalah pemimpin yang kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas,” jelas warga pengrajin perak.
Tak hanya mengapresiasi Wayan Koster. Ia memuji langkah jitu Agus Mahayastra.
“Di Gianyar Pak Agus sampai membangun Sentra Industri Kecil dan menengah di Celuk, semoga terus ditingkatkan ke depan,” kata warga.
Sementara untuk sang visioner Wayan Koster, menurut dia, telah membantu pengrajin perak melalui Pameran Industri Kecil Menengah (IKM) Bali Bangkit.
“Kalau Pak Wayan Koster, membantu kami saat Pameran Bali Bangkit. Hal itu sangat membantu pengrajin. Kemudian kebijakan-kebijakan Pak Wayan Koster seperti pakain adat Bali setiap hari Kamis, ini membawa dampak peningkatan penjualan perhiasan dan aksesoris. Kemudian dibangun Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung, sebagai tempat pameran budaya seni dan juga ada convention center, kalau bisa ini wujudkan,” jelas warga.
Untuk itu, ia mengajak krama Gianyar untuk wajib mendukung dan memilih Koster-Giri untuk Bali dan Paket AMAN (Agus Mahayastra dan AA Gde Mayun) di Gianyar.
“Untuk mewujudkan ini, kita harus pilih Pak Koster dan Pak Giri. Setuju,” teriak pengrajin dijawab setuju ribuan warga, yang ditutup dengan teriakan Koster-Giri, Menyala wii.
Pengrajin perak ini meminta agar krama Gianyar jangan coba-coba memilih calon pemimpin kucing dalam karung yang belum memiliki track record berbuat untuk Bali.
“Jangan pilih pemimpin kucing dalam karung ya semeton. Kalau Pak Koster (Koster-Giri), orangnya kerja keras, cerdas dan kerja tuntas, ini pemimpin yang kita butuhkan,” tegasnya.
Sementara itu, warga perwakilan nelayan I Made Ana, menjelaskan sudah merasakan program yang dilakukan Wayan Koster sewaktu menjadi Gubernur Bali.
“Saya wakil nelayan Gianyar khususnya pantai Lebih. Jumlah nelayan kami 205 kepala keluarga. Titiang sudah merasakan kepemimpinan Pak Wayan Koster sebagai Gubernur Bali 2018-2023 dan Paket AMAN, khususnya di pasar, kami bisa meningkatkan penjualan dan budidaya ikan. Astungkara pasti menang, dan jika menang mohon nanti pantai lebih ditata lebih baik ya, suksma,” katanya.
Untuk diketahui, momen dengar aspirasi 15 perwakilan warga Gianyar terjadi pada kampanye terbuka Koster-Giri dan Paket AMAN di Gianyar. Perwakilan yang naik ke panggung mewakili semua sektor seperti nelayan, petani, seniman, budayawan, pengrajin, pengusaha muda, asosiasi driver, pelaku pariwisata, tokoh masyarakat, pecalang dan lainnya.
Saat itu, kampanye berlangsung di Desa Bedulu. Sebelum itu, Koster-Giri dan Paket AMAN melakukan persembahyangan di Pura Samuan Tiga, Pura Sakral yang mempersatukan Bali.
Hadir dalam kampanye ini, Anggota DPR RI Nyoman Parta, Ketua DPRD Gianyar Ketut Sudarsana, Ketua DPD Hanura Bali Kadek Arimbawa alias Lolak, Anggota DPRD Bali Geg Diah, DPRD Badung Bima Nata, pengurus PDI Perjuangan dan relawan, partai pendukung serta ribuan warga. (M/kb)