DENPASAR, Kilasbali.com – Demonstrasi Bela Diri dan Gultor dari Prajurit Yonif 900/SBW, Yonzipur 18/YKR dan Denkav 4/SP memeriahkan puncak HUT ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar Kodam IX/Udayana di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (5/10).
Bela diri itu, mempertontonkan kemampuan batalyon pemukul Kodam IX/Udayana dalam skenario pembebasan sandera. Pada momen ini, terdapat juga ledakan-ledakan yang makin membuat takjub akan kehebatan Prajurit Udayana yang terlatih sehingga dapat melumpuhkan musuh dengan cepat dan profesional.
Selanjutnya saat kegiatan Defile Pasukan dan Alutsista, para Prajurit Udayana menunjukan kemahiran dan ketangkasannya sebagai potensi dan kebanggaan nasional, sekaligus merupakan implementasi penghormatan kepada para pimpinan TNI di daerah.
Adapun defile terdiri dari 5 batalyon yang tergabung dalam peserta upacara. Sedangkan untuk defile Alutsista, TNI di wilayah Kodam IX/Udayana menerjunkan berbagai ranpur dan rantis, diantaranya Motor Kawal PM, Anoa, Panser Tarantula, Rantis PJD, UTV, Mobil Jihandak dan Nubika, serta lainnya.
Dalam HUT ini, Kodam IX/Udayana menggelar upacara dan syukuran. Upacara dipimpin oleh Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Hartono, didampingi Danrem 163/WSA, Danlanal Denpasa, dan Danlanud I Gusti Ngurah Rai.
Dalam amanat Panglima TNI yang dibacakan oleh Kasdam, disampaikan bahwa Peringatan HUT TNI kali ini mengambil tema “TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional Untuk Indonesia Maju”.
Tema tersebut sangat relevan dalam merefleksikan cita-cita, semangat dan tujuan TNI sebagai prajurit yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif, dalam menjaga serta mengawal kelangsungan hidup bangsa dan negara.
“Makna yang terkandung dalam tema tersebut, yaitu bahwa Prajurit TNI sebagai pilar Pertahanan Negara memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, serta mendukung percepatan program pembangunan nasional dan ketahanan negara dalam mewujudkan Indonesia Maju,” tegas Panglima TNI.
Terkait dengan sumber daya manusia yang modern, Panglima TNI menekankan agar para Prajurit TNI harus memiliki kemampuan dasar tempur, mahir bela diri taktis sekaligus mampu mengoperasikan dan memelihara Alutsista yang berteknologi tinggi. Bila hal ini dapat terwujud, transformasi TNI menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di kancah regional maupun internasional akan menjadi suatu keniscayaan.
“Selanjutnya, pada momentum ini saya juga ingin menyampaikan rasa hormat dan penghargaan kepada seluruh Prajurit atas dedikasi dan integritasnya dalam menjalankan tugas, sehingga TNI terus mendapatkan kepercayaan dan tempat di hati rakyat. Namun, hal tersebut janganlah menjadikan kita lengah dan cepat berbangga diri, karena masih ada hal-hal yang harus kita benahi sehingga TNI benar-benar dapat diandalkan dalam menjaga kedaulatan bangsa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Panglima TNI mengajak seluruh prajurit dan keluarga besar TNI untuk memberikan apresiasi kepada Presiden RI, Joko Widodo, atas dedikasi dan kerja kerasnya selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Panglima TNI juga mengajak seluruh prajurit untuk menyambut Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih. Pihaknya meyakini ke depan TNI akan semakin kuat, berwibawa dan disegani oleh negara-negara di dunia.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, acara dilanjutkan dengan acara syukuran. Dalam acara ini, diadakan juga penyerahan piagam prajurit berprestasi, penyerahan bansos, pemotongan tumpeng, ramah tamah dan hiburan.
Syukuran ini adalah bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Selain sebagai wujud rasa syukur, acara ini juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi antara jajaran TNI dan masyarakat, serta meningkatkan semangat kebersamaan dan solidaritas. (jus/kb)