TABANAN, Kilasbali.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tabanan memprediksi potensi kerawanan dalam Pilkada 2024 yang cukup tinggi. Terlebih di masa kampanye yang saat ini sedang berjalan.
Menyikapi kondisi tersebut, Bawaslu Tabanan berupaya meningkatkan tindakan pencegahan dan pengawasan. “Penindakan itu nomor terakhir,” ujar Kepala Bawaslu Tabanan, I Ketut Narta, Jumat (4/10).
Dari pengamatan di lapangan, menurutnya, atmosfer politik pada Pilkada jauh berbeda dibandingkan dengan Pemilu pada Februari 2024 lalu.
Perbedaan mencolok itu ada pada jumlah pesertanya yang hanya terdiri dari dua pasangan calon.
“Kompetisi (dalam Pilkada 2024) yang hanya melibatkan dua pasangan calon membuat tensi politik lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2024,” jelas Narta.
Situasi inilah yang membuat potensi kerawanan selama Pilkada 2024 cukup tinggi. Mulai dari potensi pelanggaran hingga keterlibatan pihak-pihak yang dilarang berpolitik praktis.
Narta menyebut, jauh sebelum kampanye, pihaknya sudah berusaha melakukan upaya pencegahan dan pengawasan.
Dan ke depan, sambung Narta, pihaknya berencana memperkuat upaya pengawasan dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Selain itu, pihaknya akan secara intensif melakukan patroli dan pemantauan lapangan. Terutama pada wilayah-wilayah yang diprediksi memiliki tingkat kerawanan yang tinggi.
“Kami ingin memastikan Pilkada di Tabanan berjalan aman dan damai tanpa pelanggaran yang dapat mencederai proses demokrasi,” tandas Narta. (c/kb)