PariwisataTabanan

BWS Bali Penida Ukur Ketinggian-Pasang Patok di Tebing Pura Batu Bolong yang Retak

    TABANAN, Kilasbali.com – Upaya penanganan keretakan pada tebing Pura Batu Bolong yang berlokasi di areal objek wisata Tanah Lot mulai menunjukkan perkembangan.

    Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida bahkan sudah mengukur ketinggian tebing serta memasang patok sebagai acuan di beberapa titik.

    “BWS Bali Penida sudah melakukan pengukuran ketinggian dan memasang patok sebagai acuan titik GPS pada beberapa lokasi,” ungkap Manajer Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, I Wayan Sudiana, Jumat (27/9).

    Menurut Sudiana, aktivitas itu merupakan langkah awal dari upaya perbaikan tebing Pura Batu Bolong yang mengalami keretakan. “Setelah tahap awal ini selesai, proses perbaikan diharapkan bisa berjalan sesuai rencana,” imbuhnya.

    Baca Juga:  Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga Target Menang 80 Persen di Tabanan

    Selain karena di sana terdapat tempat suci, upaya perbaikan ini juga untuk menjaga keselamatan umat yang hendak melakukan persembahyangan atau wisatawan yang berkunjung.

    “Yang terpenting keutuhan tebing itu sendiri. Karena, tebing itu merupakan salah satu daya tarik wisata pemandangan alam yang ada di Tanah Lot,” ujar Sudiana.

    Karena itu, sambungnya, upaya untuk menjaga kelestarian alam di sekitar Tanah Lot merupakan hal prioritas. “Tentu kami berharap dengan adanya perbaikan itu, kawasan Tanah Lot tetap terjaga kelestariannya,” pungkas Sudiana.

    Baca Juga:  Rai Santini Jalani Pengucapan Sumpah Janji Sebagai PAW Dirga di DPRD Tabanan

    Dalam upaya itu juga, saat ini juga sedang berlangsung kegiatan pemugaran Pura Luhur Tanah Lot yang menjadi ikon utama tempat wisata di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, ini.

    Seperti diungkapkan Asisten Manajer DTW Tanah Lot, I Putu Toni Wirawan, kegiatan pemugaran tersebut sudah berjalan setengah dari total pekerjaan.

    “Progresnya sudah lima puluh persen dari total pekerjaan yang direncanakan,” ungkap Toni Wirawan yang juga pangempon Pura Luhur Tanah Lot.

    Baca Juga:  Masyarakat di Tiga Wilayah Kerambitan Dukung Penuh Sanjaya-Dirga

    Ia menyebutkan, program pemugaran ini masih akan berlanjut ke tahap berikutnya setelah pelaksanaan pujawali pada Rabu Wage Langkir, 9 Oktober 2024, mendatang.

    “Pemugaran ini diharapkan dapat menjaga kelestarian Pura Luhur Tanah Lot sebagai salah satu destinasi wisata reliji paling ikonik di Bali,” tukasnya. (c/kb).

    Back to top button