GianyarNews Update

Penggali Batu Cadas Ditertibkan, Kini DAS Petanu Dikeruk Buldozer

    GIANYAR, Kilasbali.com – Jalur pinggir Sungai Petanu, Desa Batuan menuju Desa Kemenuh, Sukawati, kini mulai steril dari penggali batu cadas pascajalan terputus.

    Kini didapati pengerukan tebing dengan alat berat di wilayah rawan ini. Bahkan lokasi di bawah Taman Subak Petanu yang dibangun Pemkab Gianyar saat perbaikan jalan jebol. Ironisnya, Perbekel Batuan mengaku tak tau menahu dengan keberadaan proyek tersebut.

     

    Dari keterangan warga, sebelum aktivitas tersebut dimulai, penertiban terhadap penggali batu padas cukup gencar. Akibat penertiban itu penggali batu padas mulai berkurang.

     

    “Penggali batu padas berkurang, memberikan rasa aman kepada warga dan pengguna jalan. Sebeb jalan tersebut sudah pernah putus karena maraknya pengalian batu padas dan getaran kendaraan,” ujar warga.

    Baca Juga:  Rekrutmen Pengawas TPS Pilkada 2024, Bawaslu Gianyar Minta Ini

     

    Namun setelah berkurangnya para penggali batu padas kini muncul aktivitas pengerukan. Warga tidak tau akan di gunakan untuk apa. Sosialisasi juga sangat minim.

     

    “Kami takutnya Taman Subak Petanu yang dibuat Bupati Mahayastra yang berada di atas aktivitas pengerukan dan jalan yang belum genap lima tahun selesai dibangun terkena dampakya, semoga saja tidak jebol lagi,” jelas warga.

     

    Warga itu pun menegaskan tidak ada maksud lain, selain keprihatinannya jika nanti berdampak pada jalan dan bangunan pemerintah yang sudah ditata bagus. Sebab dari pihak desa dinas pun katanya tidak tau.

    Baca Juga:  Usai Diguyur Hujan, Rumah di Lantai II Ludes Terbakar, Ini Dugaan Pemicunya

     

    “Pihak desa juga tidak tahu, warga kan bingung jadinya, tapi jika sudah ada izin dan kelayakanya kami cukup senang apa lagi nanti bisa membuka lapangan pekerjaan baru,” ungkapnya.

     

    Dikonfirmasi hal tersebut, Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara, Senin (16/9) mengaku tidak tau aktivitas tersebut akan dijadikan apa. Pihaknya mendapati aktivtas pengerukan itu sudah berjalan.

     

    Perbekel termuda di Gianyar ini pun menyerahkan kepada yang membidangi perizinan. Sebab pemerintah desa tidak dilibatkan dalam perizinan.

    Baca Juga:  Jawab Kegundahan Pedagang Pasar Ubud, Ketua DPRD Gianyar Lakukan Ini

     

    “Wenten perizinan nika, sudah tyang konfirmasi ke yang bersangkutan melalui Pak Kelihan. Coba konfirm ke pemberi izinnya nggih. Dalam kapasitas Pemdes, beberapa perizinan sudah tidak dilibatkan,” ungkapnya.

     

    Kepala Satpol PP Gianyar I Made Watha juga mengakui yang membidangi tersebut merupakan dinas perizinan. Sementara sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait aktivitas pengerukan tersebut.

     

    “Belum ada laporan, nanti tim cek lok, untuk itu coba konfirmasi dengan Dinas Perizinan dan PUPR dulu,” ujar Watha. (Ina/kb)

    Back to top button