News UpdatePolitikTabanan

Bawaslu Tabanan Dapat 2 Informasi dan 1 Temuan Saat Pendaftaran Cabup-Cawabup

    TABANAN, Kilasbali.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tabanan mendapatkan dua informasi serta satu temuan terkait keikutsertaan pihak-pihak yang dilarang berpolitik praktis saat pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) baru-baru ini.

     

    Dua informasi itu diperoleh pada Kamis (29/8) saat pendaftaran pasangan cabup-cawabup I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga (Sandi). Sementara temuan langsung oleh Bawaslu Tabanan diperoleh pada Jumat (30/8) di media sosial.

     

    “Ada dua penyampaian informasi pada Kamis (28/8) dan temuan di media sosial hari ini,” ungkap Ketua Bawaslu Tabanan, I Ketut Narta.

     

    Baca Juga:  Senyum Hangat Wayan Koster Temui Warga Denpasar

    Ia menjelaskan, informasi yang disampaikan ke Bawaslu pada Kamis (29/8) mengenai dugaan keikutsertaan oknum ASN.

     

    “Satu foto seorang ASN ikut sebagai penabuh beleganjur. Kedua, ada juga informasi lewat (pesan) Whastapp, cuma identitasnya belum diketahui,” jelasnya.

     

    Sementara, temuan langsung oleh Bawaslu Tabanan diperoleh pada Jumat (30/8) terkait unggahan foto di akun media sosial salah seorang perbekel atau kepala desa mengenai kegiatan pendaftaran pasangan Sandi.

     

    Baca Juga:  42 Kelompok Nelayan di Tabanan Dapat Bantuan Alat Tangkap dari Pusat Sepanjang 2024

    “Tadi saya buka medsos, ada salah satu perbekel yang mengunggah foto kegiatan pendaftaran (pasangan Sandi) kemarin,” imbuhnya.

     

    Narta menyebutkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah perbekel tersebut ikut serta dalam iring-iringan yang mengantar pendaftaran tersebut.

     

    “Kami belum bisa pastikan apakah yang bersangkutan (perbekel itu) ikut dalam kerumunan atau tidak. Dalam foto yang diunggah hanya orang-orang bentangkan spanduk saja,” katanya.

     

    Baca Juga:  Asta Dharma Calon Wakil Ketua DPRD Tabanan dari Golkar, Budi Adnyana Jadi Ketua Fraksi

    Pihaknya telah melakukan koordinasi awal untuk menyikapi adanya dua informasi dan satu temuan tersebut.

     

    Rencananya, Minggu (1/9), pihaknya akan melaksanakan rapat pleno untuk memutuskan apakah dua informasi awal tersebut serta satu temuan itu akan ditindaklanjuti.

     

    “Kami ada waktu tiga hari untuk memplenokan dua informasi awal dan satu temuan itu untuk tindak lanjutnya,” tukas Narta. (c/kb)

    Back to top button