Nilai Transaksi Selama Tanah Lot Art and Food Festival V Diperkirakan Hampir Tembus Rp 300 Juta

TABANAN, Kilasbali.com – Nilai transaksi selama berlangsungnya Tanah Lot Art and Food Festival V yang turut memamerkan usaha kecil dan menengah (UKM) dan stan kuliner diperkirakan hampir menembus Rp 300 juta selama tiga hari pelaksanaannya.
Prediksi tersebut didasari informasi dari para peserta pameran UKM dan stan kuliner seperti diungkapkan oleh Asisten Manajer Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot I Putu Toni Wirawan, Minggu (25/8).
“Kalau dilihat dari data selama dua hari ini mencapai Rp 80 juta sampai Rp 90 juta perhari. Sehingga, sampai dengan penutupan di hari ini mungkin bisa mencapai Rp 300 jutaan,” ungkapnya.
Menurut Toni, hal ini menjadi harapan pihaknya agar Tanah Lot Art and Food Festival bisa memberi dampak bagi masyarakat lokal, khususnya pelaku UKM dan kuliner tradisional Bali khas Tabanan.
“Semua merasakan dampaknya. Dalam festival kali ini kami melibatkan 73 stan UKM dan kuliner,” jelas Toni.
Selain nilai transaksi yang cukup lumayan selama tiga hari, pelaksanaan Tanah Lot Art and Food Festival V juga memberi dampak positif terhadap tingkat kunjungan wisatawan.
Dalam tiga hari pelaksanaan festival, pihaknya memperkirakan ada delapan sampai sepuluh ribu orang pengunjung ke Tanah Lot mulai dari pagi sampai malam hari. Sedangkan di hari biasanya, jumlah kunjungan berkisar empat sampai lima ribu orang.
“Ini sesuai dengan harapan kami. Festival ini bisa memberikan daya promosi bagi objek wisata Tanah Lot,” imbuhnya.
Menurutnya, lonjakan pengunjung tersebut didominasi wisatawan asing, khususnya dari Australia dan beberapa negara Eropa.
“Tanggapan mereka juga bagus. Karena kedatangan mereka bertepatan dengan momen festival. Jadi mereka mengetahui kesenian dan kuliner Bali,” kata Toni seraya berharap tren kunjungan wisatawan ini bisa terjaga seterusnya.
Sedangkan untuk pelaksanaan festival di tahun depan, pihaknya berharap bisa menambah jumlah stan kuliner maupun seniman yang berpartisipasi di dalamnya.
“Mungkin stan kulinernya bisa ditambah. Begitu juga dengan atraksi seni dan budayanya,” ujar Toni.
Di kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada 23 desa adat se-Kecamatan Kediri yang turut berpartisipasi dalam pelaksanaan festival.
Terutama pada parade gebogan yang dikemas ke dalam konsep Sunset in Paradise selama tiga hari. (c/kb)