MANGUPURA, Kilasbali.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa membuka acara Lomba Tari Baris dan Lomba Tari Condong se-Badung serangkaian acara Badung Akbar Modification Festival ke-3 yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Semeton Oto-Modifikasi Bali (SOB) Badun
Acara yang dimulai tanggal 22-24 Agustus ini, bekerjasama dengan Sanggar Seni Pusering Bhuana Banjar Tanggayuda, Desa Bongkasa, Abiansemal, bertempat di Panggung Outdoor Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Kamis (22/8).
Sekda Adi Arnawa menyerahkan secara simbolis bantuan dana kreatifitas dari Kesra bidang seni sebesar Rp 30 juta sebagai bentuk motivasi dan dukungan terhadap penyelenggaraan acara ini, yang diterima langsung oleh Ketua Sanggar seni Pusering Bhuana I Gusti Agung Gede Gangga Yana didampingi Ketua Panitia Dewa Ardita dan disaksikan seluruh undangan serta peserta lomba.
Adi Arnawa menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten Badung mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini, yang membuktikan bahwa SOB yang merupakan komunitas yang ada di Badung ini, memiliki program program yang menyentuh langsung masyarakat dalam rangka memberdayakan generasi muda. Dirinya berharap agar kedepannya banyak lahir kegiatan-kegiatan yang mengkolaborasikan antara seni modern dan seni tradisional seperti ini
“Sebagai daerah tujuan pariwisata, saya mengajak seluruh pihak untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini. Saya juga mengajak seluruh generasi muda agar melahirkan kegiatan kegiatan positif seperti ini, selain sebagai ruang untuk berkreasi dan sebagai ruang untuk menjalin silaturahmi demi menjaga soliditas kita. Di tengah-tengah gempuran arus budaya luar, kita juga harus menjaga jati diri kita dan tidak keluar dari akar budaya kita,” ujar Sekda.
Sementara itu Ketua Sanggar seni Pusering Bhuana I Gusti Agung Gede Gangga Yana menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung yang telah membantu acara ini dan kepada SOB DPC Badung yang telah memberikan wadah bagi sanggar seni Pusering Bhuana untuk melakukan kegiatan ini.
Lanjutnya, kegiatan ini merupakan kombinasi antara seni modifikasi kendaraan dengan seni tari yang merupakan bagian dari adat dan budaya Bali. Dijelaskan pula bahwa sanggar seni Pusering Jagat sudah berdiri sejak 4 tahun yang lalu.
“Mungkin ini merupakan event pertama yang mengkolaborasikan seni modern dan seni tradisional, nama dari sanggar seni ini memiliki arti bahwa potensi seni yang dimiliki oleh seluruh daerah akan menjadi satu kesatuan untuk memajukan, melestarikan dan mengajegkan seni adat dan budaya. Dapat kami laporkan bahwa hari ini ada 10 penampilan untuk tari baris dan 6 penampilan dari tari condong. Besok rencananya akan ada lomba ngibing yang sudah diikuti oleh 30 peserta dan pada hari terakhir akan kontes modifikasi motor,” katanya. (m/kb)