GIANYAR, Kilasbali.com – Penyebab yang memicu kebakaran Pasar Ubud untuk kedua kalinya, terus menjadi perhatian banyak kalangan. Dari pemeriksaan di TKP oleh petugas, indikasinya mengarah ke konsleting listrik.
Hal ini terungkap dari sejumlah benda berupa kabel listrik gosong yang diamankan sebagai barang bukti.
Dari informasi yang diterima, Senin (18/8), penyelidikan di TKP, tim Inafis Polres Gianyar serta Labfor Polda Bali sudah bekerja dan kini menunggu hasilnya. Sejumlah barang bukti pendukung juga sudah diamankan.
“Yang jelas, kami sedang melaksanakan penyelidikan. Baik pemeriksaan di TKP maupun meminta sejumlah keterangan saksi. Jadi tolong bersabar, nanti akan kami rilis hasilnya,” ungkap Kapolres Gianyar, AKBP Umar.
Terungkap pula, dari keterangan salah satu satpam pasar, Sang Putu Yoga Putra kepada petugas, dirinya diberitahu juru parkir pasar bahwa ada kobaran api muncul pertama kali dari lapak dagang milik ibu Sri Supadmi yang berlokasi di Basement Blok timur nomor 2.
Sang Putu lantas mendobrak rolling door lapak yang menjual aneka plastik, kain, sembako dan sejenisnya tersebut.
Lanjut memadamkan api menggunakan alat Hydrant Pillar, namun api semakin cepat membesar dan Sang Putu Yoga Putra melapor kepada Kepala Pasar serta dan personil Polsek Ubud yang berjaga di Pos Catuspata Ubud.
Setelah dilakukan olah TKP, pasca kebakaran, sepeda motor yang teridentifikasi terbakar (hangus) sebanyak 28 unit untuk identitas pemilik kendaraan belum diketahui.
Sepeda motor yang masih utuh diselamatkan di pojok selatan sebanyak 28 unit namun identitas pemilik kendaraan belum diketahui.
Adapun Los basement di timur yang terbakar habis terdiri dari: bapok basah, bapok kering dan kios bapok, sedangkan los basah untuk jual daging sebelah selatan masih utuh.
Imbasnya, Los pada Gedung Lantai 1 dan lantai 2 blok Timur yang terbakar berupa 1 los kain di lantai 2, dan bagian sebelah barat atau pada bagian tangga dari basement menuju Lantai 1 yang menjual souvenir dan pakaian, dan beberapa pakaian
Jadi, dari hasil olah TKP Sumber api diperkirakan dari kios Bapok No 2 milik Ibu Sri Supadmi yang asal Desa Nyanglan, Banjarangkan, Klungkung. Di dalamnya juga ditemukan Gas elpiji 3 Kg sebanyak 4 buah dalam keadaan gosong terbakar.
“Untuk sementara, belum dapat disimpulkan penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Kami masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut yang mana nantinya hasil Olah TKP akan dituangkan dalam BAP,” pungkas AKBP Umar. (Ina/kb)