TABANAN, Kilasbali.com – Seorang warga Banjar Tanah Bang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri atas nama I Ketut Astawan (63) ditemukan meninggal dunia saat membakar ilalang pada Kamis (15/8) sore.
Korban diduga meninggal akibat sesak nafasnya kumat saat membakar ilalang sekitar pukul 17.00 Wita pada lahan kosong di Jalan Tukad Sangsang, Banjar Jadi Anyar, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri.
Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sukadana mengkonfirmasi kejadian tersebut. “Menurut keterangan saksi-saksi, korban memiliki riwayat sesak nafas dan sering berobat ke Puskesmas Kediri I,” jelasnya.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan luar terhadap tubuh korban juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Korban ditemukan meninggal dunia saat seorang warga yang juga saksi dalam kejadian ini, Faozan Ashari (33) mengeluhkan kepulan asap yang mengarah ke belakang rumahnya sekitar pukul 16.00 Wita.
Saksi kemudian keluar rumah untuk mengetahui sumber kepulan asap tersebut. Dan, ia mendapati korban sedang membakar ilalang.
Saksi kemudian menegur korban agar berhenti membakar ilalang. Setelah itu, ia pergi meninggalkan korban dan kembali ke rumahnya.
Karena asap akibat pembakaran ilalang tersebut terus mengepul, saksi kemudian menutup pintu rumahnya. Meski demikian, asap masih saja terus mengepul.
Hal itu membuat saksi kembali keluar rumah dan berniat menegur korban. Sampai di lokasi, saksi justru mendapati korban sudah dalam kondisi tertelungkup.
Saksi kemudian mendekati dan memeriksa kondisi korban. Rupanya, korban sudah meninggal dunia. Ia kemudian menghubungi para tetangganya dan pemadam kebakaran.
Sekitar sepuluh menit kemudian, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian untuk memadamkan api. Sementara korban kemudian dievakuasi.
“Kami menemukan satu korek gas biru di saku celana bagian kanan korban,” imbuh Sukadana.
Terhadap kejadian itu, pihak keluarga korban tidak meneruskannya sebagai laporan untuk dibawa ke ranah hukum. Pihak keluarga menganggap peristiwa itu sebagai musibah. “Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi,” tandasnya. (c/kb).