PolitikTabanan

Sah Kantongi KTA Gerindra, Sengap Mantapkan Diri Terjun ke Politik

    TABANAN, Kilasbali.com – Pelawak Bali I Nyoman Ardika yang lebih dikenal dengan nama panggung Sengap sah mengantongi kartu tanda anggota Gerindra. Ini juga menegaskan bahwa Sengap memantapkan diri untuk terjun ke kancah politik.

    Sengap yang juga bakal calon wakil bupati Tabanan yang berpasangan dengan I Nyoman Mulyadi itu mengantongi KTA Gerindra yang diberikan langsung oleh Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya atau De Gadjah, pada Rabu (31/7).

    Usai menghadiri rapat konsolidasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Tabanan, Sengap menceritakan keputusannya untuk terjun ke politik dengan bergabung sebagai kader Gerindra.

    “Saya dan Bli De Gadjah, satu ada chemistry dari dulu karena sama-sama alumni organisasi kemahasiswaan yang sama. Bli Wawan (I Putu Gede Juliastrawan) selaku Ketua DPC Gerindra Tabanan sangat dekat secara hubungan kekeluargaan dan histori,” ungkap Sengap.

    Baca Juga:  Di Kaba Kaba, Mulyadi-Ardika Pertegas Komitmennya Bawa Tabanan ke Arah Baik

    Dengan pertimbangan itulah, ia merasa tidak ada salahnya untuk bergabung ke Gerindra. Terlebih, Gerindra juga buka pintu untuk dirinya.

    “Orang boleh beranggapan saya ada di partai lain tapi saya berkali-kali menyampaikan saya tidak punya KTA dan tidak pernah diajak,” tegas Sengap dengan gaya bicara yang masih lekat dengan lawakan.

    Dengan gayanya itu juga, Sengap mengaku awalnya ingin menjadi pengusaha, namun tidak berhasil. Ia juga mengungkapkan bahwa dari segi kesejarahan, leluhurnya seorang tokoh masyarakat.

    “Kebetulan saja saya seorang pelawak. Ketika saya seorang pengusaha yang terjun ke politik mungkin pertanyaannya akan sama atau tidak ditanya sama sekali,” ujarnya.

    Baca Juga:  Tindak Lanjuti Rekomendasi Bawaslu, KPU Tabanan Akan Turunkan Spanduk Si Gundul-Kandang Banteng

    Lagipula, pelawak terjun ke politik baginya bukan hal baru. Ia pun menyebut beberapa nama pelawak nasional yang memutuskan untuk berkiprah di politik.

    “Di Bali ada Lolak yang fenomenal. Hari ini Sengap. Astungkara seluruh masyarakat memahami bahwa siapapun bisa masuk ke politik selama ada proses yang dilalui,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan bahwa pelawak bukan berarti profesi yang tidak memiliki ide atau gagasan. Justru ia mengingatkan, pemerintahan itu bisa berjalan bukan karena bupati atau wakil bupati saja, melainkan semua komponen birokrasi yang berperan sesuai job desk.

    “Dulu ada Daftar Urut Kepangkatan (DUK) sekarang daftar urut kedekatan. Ke depan harus diesuaikan dengan DUK-nya. Daftar Urut Kepangkatan,” kata Sengap dengan nada satire.

    Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Gagas Konsep Banjar Mart, Jadikan Banjar Sebagai Motor Ekonomi Terbawah

    Kalaupun pada akhirnya ia bersama pasangannya, I Nyoman Mulyadi, terpilih memimpin Tabanan, Sengap memastikan dirinya untuk terus pentas. Walaupun, jadwal pentasnya mungkin tidak akan sepadat dulu lagi.

    “Kalau dulu orang harus ngupah, ketika saya diizinkan Ida Sasuhunan menjadi pemimpin di Tabanan, saya ingin beryadnya. Ngayah. Gratis. Sekarang pun saya masih rutin ngayah di kahyangan jagat,” bebernya.
    Terlebih ia menyebut ada organisasi Seniman Muda Tabanan atau Semut yang embrionya Semeton Mulyadi Tabanan. “Yang terakhir Semut Sengap Mula Top,” celetuknya seraya menyebutkan bahwa semua pilihan ada konsekwensinya.

    “Yang paling penting restu keluarga. Keluarga besar. Bukan hanya keluarga kecil,” pungkasnya. (c/kb).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi