DENPASAR, Kilasbali.com – Kunjungan wisatawan ke Bali terus mengalami peningkatan di era kenormalan baru ini. Salah satu dampaknya, kemacetan terjadi di beberapa ruas jalan. Khususnya menuju daya tarik wisata di Pulau Surga ini.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah dan akan merancang beberapa strategi untuk mengurai kemacetan dalam upaya mewujudkan pariwisata Bali yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.
Hal ini terungkap saat Dinas Pariwisata Provinsi Bali saat mengadakan ‘Selasa Pariwisata’ dengan mengundang stakeholder pariwisata di Ruang Etna Dinas Pariwisata Provinsi Bali di Denpasar, Selasa (30/7).
Mulai dari asosiasi pariwisata, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Majelis Desa Adat, Bali Tourism Board, Majelis Desa Adat, serta undangan lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, pertemuan dengan stakeholder ini untuk membahas isu-isu pariwisata yang terjadi di Bali. Terutama dalam upaya mengurai kemacetan menuju Bandara Ngurah Rai.
“Kami mengundang teman-teman komponen pariwisata dan menghadirkan narasumber dari Dinas Perhubungan dan juga pihak Angkasa Pura, agar para pelaku pariwisata mengetahui apa yang sudah dan akan dilakukan Pemprov Bali untuk mengatasi hal itu. Jadi ‘Selasa Pariwisata’ ini untuk menjawab isu-isu yang terjadi di Bali,” jelasnya.
Dikatakan, wisatawan yang datang ke Bali untuk berlibur diharapkan dapat nyaman dan aman. Salah satunya di jalan raya saat menuju lokasi daya tarik wisata.
“Saya akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali terkait usulan dari stakeholder pariwisata agar ada petugas Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota di titik-titik tertentu untuk mengurai kemacetan,” bebernya.
Termasuk juga, lanjut dia, menyikapi keluhan terkait angkutan umum Trans Metro yang disebutkan kerap seenaknya saat mendahului, hingga tanpa memasang rating saat berbelok maupun berhenti. “Ini juga kami akan sampaikan ke Kepala Dinas, termasuk juga monitoring dan evaluasi,” imbuhnya.
Dalam ‘Selasa Pariwisata’ ini juga dipaparkan terkait Strategi Pengelolaan Lalu Lintas di Bali, untuk menyikapi pertumbuhan wisata yang cepat. Di Bali sendiri, kemacetan dipicu karena mobilitas yang tinggi dan didominasi kendaraan pribadi.
Terdapat beberapa lokasi yang memiliki potensi permasalahan lalu lintas akibat kemacetan di Provinsi Bali. Yakni di Kawasan Kuta, Kawasan Denpasar Kota (Lapangan Puputan dan Kreneng), Kawasan Sanur, dan di Kawasan Ubud.
Menyikapi hal itu, di Bali juga telah tersedia Strategi Mobilitas Perkotaan Berkelanjutan Metropolitan Sarbagita. Yakni bus Metro Trans dan Trans Sarbagita. Namun belum banyak yang memanfaatkannya, padahal ongkosnya sangat murah yakni Rp2.500 saja.
Berikutnya, juga tengah dilakukan pengembangan kereta api di Bali. Ini akan dibangun bertahap dengan beberapa rute. Mulai dari Bandara Ngurah Rai – Mengwi, Sentral Parkir Kuta – Seminyak – Canggu. Nantinya, bakal dirancang rute di seluruh Bali. Bahkan, memberlakukan kendaraan listrik yang sangat ramah dengan lingkungan. (jus/kb)