PolitikTabananTokoh

Sikapi Pemecatannya dari PDIP, Mulyadi Serahkan ke Megawati

    TABANAN, Kilasbali.com – Ketua PAC PDIP Kediri, I Nyoman Mulyadi, menyerahkan sepenuhnya keputusan pemecatan dirinya sebagai kader kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

    Mulyadi mengaku baru mengetahui dirinya diusulkan untuk dipecat sebagai kader dan dicopot sebagai Ketua PAC PDIP Kediri pada Jumat (26/7) pagi. “Baru tadi pagi mengetahui. Saya baca (di media) ada usulan pemecatan,” kata Mulyadi.

    Sebagai kader, Mulyadi mengaku akan menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada pimpinan partai. “Khususnya Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri. Terserah partai. Apapun perintah partai, saya tegak lurus,” imbuhnya.

    Dalam hal ini, Mulyadi mengaku siap menanggung risiko. “Apapun risikonya saya siap. Saya yakin, Ibu Megawati belum mengetahui tentang hal ini,” ujarnya.

    Baca Juga:  Pendampingan-Informasi Hukum Jadi Strategi Mulyadi-Ardika untuk Implementasikan UU TPKS

    Mulyadi menambahkan, terkait dengan pemanggilan, dirinya hanya satu kali mendapatkan surat panggilan. Bukan dua kali seperti disampaikan DPC PDIP Tabanan dalam keterangannya.

    Di kesempatan itu, Mulyadi juga menyampaikan uneg-unegnya. “Saya berdoa mudah-mudahan oknum-oknum yang ada di PDIP, khususnya di Bali, pengkhianat, penjilat, dan sebagainya, saya doakan mudah-mudahan panjang umur,” tegas Mulyadi.

    Mulyadi tidak menyebut nama dan memberi penjelasan lebih jelas mengenai tudingan pengkhianat dan penjilan di internal PDIP Bali tersebut.

    Baca Juga:  Tabanan Masuk Zona Kuning Jelang Hari Pencoblosan Pilkada 2024

    Selanjutnya, ia mengungkap bahwa pasca pemanggilan pada 28 Juni 2024 lalu, dirinya telah berusaha menelepon Komang Gede Sanjaya selaku Ketua DPC PDIP Tabanan. Namun, telepon tersebut tidak diangkat.

    Tidak hanya itu, pada 3 Juli 2024, dilakukan pertemuan antara dirinya, Ketua DPC PDIP Badung I Nyoman Giri Prasta, dan Sanjaya selaku Ketua DPC PDIP Tabanan di Badung untuk membahas soal langkahnya yang mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati.

    Sayangnya, pertemuan yang diperintahkan Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo melalui Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster hingga Giri Prasta itu urung terjadi. “Sampai di sana, dua jam menunggu, Beliau (Sanjaya) tidak hadir,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Sanjaya-Dirga Beber Langkah Strategisnya untuk Kelola APBD dan Atasi Defisit

    Menurut Mulyadi, pihaknya mendapatkan informasi bahwa Sanjaya tidak bisa hadir dalam pertemuan itu karena sakit. “Saya hubungi teman di Tabanan, Beliau (Sanjaya) sedang simakrama di Puri Kukuh (Marga),” ujarnya. (c/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi