CeremonialDenpasar

Juni Artini dan Kesyawa Nata Duta Genre Bali 2024

    DENPASAR, Kilasbali.com – Grand Final Duta Generasi Berencana (Genre) berlangsung meriah di Dharma Negara Alaya (DNA) Art & Creative Hub, Jalan Mulawarman, Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali, Selasa (16/7).

    Setidaknya, terdapat 20 remaja putra/putri dari sembilan kabupaten/kota yang mengikuti grand final ini. Mereka lolos ke babak 10 besar.

    Dalam Grand Final tersebut, Juara I Putri diraih Duta Genre Kabupaten Klungkung PIK-R Bara Satya atas nama Juni Artini. Sedangkan Juara I Putra, juga berhasil disabet Duta Genre Kabupaten Klungkung PIK – R Dharma Yowana, atas nama Kesyawa Nata.

    Pembukaan Grand Final Duta Genre ini diawali dengan tarian pembukaan yang dipersembahkan dengan apik oleh para finalis, lengkap dengan latar belakang enam bidang kayon. Tari itu menggambarkan tentang Tri Hita Karana, yakni hubungan dengan Tuhan, Manusia, dan Alam.

    Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Sarles Brabar diwakili Sekretaris Badan, I Made Arnawa mengatakan, penyiapan Generasi Berencana merupakan salah satu Program BKKBN untuk penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan, berkarir dalam pekerjaan, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.

    Adapun tujuan Genre adalah untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, serta sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan menyiapkan kehidupan berkeluarga dalam upaya meningkatkan kualitas generasi mendatang.

    GenRe ditujukan bagi remaja (10-24 tahun) yang belum menikah melalui wadah Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) dan keluarga yang memiliki remaja; serta masyarakat peduli remaja melalui wadah Bina Keluarga Remaja (BKR).

    Baca Juga:  Rusak Moral dan Budaya Bali, Pemprov Bali Larang Pementasan Joged Bumbung Jaruh

    Dikatakan, salah satu karakteristik remaja adalah mereka merasa nyaman berada di luar rumah dan memilih untuk menuruti atau menjadikan teman sebayanya sebagai panutan dibandingkan dengan gurunya bahkan orang tuanya sendiri.

    “Ketika teman sebayanya merupakan sosok yang baik, cerdas dan positif remaja kita akan terarah ke arah yang positif pula. Namun ketika remaja kita salah menentukan sosok teman sebayanya untuk dijadikan panutan, bukan tidak mungkin remaja kita akan jatuh ke pergaulan negatif dan permasalahan remaja lainnya,” katanya.

    “Kita sebagai orang tua tentunya tidak ingin melihat remaja kita melakukan seks bebas, pernikahan dini ataupun bermasalah dengan Narkoba dan Napza. Untuk mewujudkan remaja yang bisa menjadi panutan dan teladan bagi sebayanya, perlu membentuk dan memilih Duta Genre diantara remaja,” imbuhnya.

    Dijelaskan, pemilihan Duta GenRe merupakan Duta Remaja (putra dan putri) yang mencerminkan dan merefleksikan remaja yang Sehat, Cerdas dan Ceria, yang menjauhi TRIAD KRR (Seks Bebas, Pernikahan Dini dan Napza), sadar akan kesehatan reproduksi serta paham tentang perencanaan berkeluarga.

    Duta Genre juga menjadi corong pemerintah dalam kampanye pencegahan stunting dari hulu yang menyasar remaja dan calon pengantin (catin).

    Baca Juga:  Dua Desa asal Bali ini Tampil di  The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium

    Duta Genre ini berasal dari PIK R (Pusat Informasi Konseling Remaja) baik dari jalur Pendidikan (SMP, SMU, Universitas) maupun dari jalur masyarakat. Di Bali, berdasarkan data New Siga BKKBN terdapat 306 (tiga ratus enam) PIK R dengan distribusi 223 (dua ratus dua puluh tiga) PIK R jalur pendidikan dan 83 (delapan puluh tiga) PIK R jalur masyarakat.

    Selain PIK R, di Provinsi Bali juga sudah terbentuk Forum Genre Provinsi Bali dan Forum Genre di seluruh Kabupaten/Kota yang merupakan wadah kreativitas dan komunikasi Genre di Provinsi Bali.

    Dia menambahkan, Duta Genre Provinsi Bali beberapa kali menorehkan prestasi dalam ajang Duta Genre Nasional. Tahun 2019 Duta Genre Provinsi Bali meraih Juara Duta Genre Putra Nasional atas nama Putu Arya Aditya Utama dari Kabupaten Tabanan. Tahun 2022 Duta Genre Putra Nasional kembali diraih atas nama I Kadek Marsel Bagia Sedana dari Kabupaten Jembrana.

    Di Tahun 2023 yang lalu, Duta Genre Putra atas nama I Kadek Jayanta dari Kabupaten Buleleng mampu meraih Runner Up I Duta Genre Putra Nasional dan Duta Genre Putri atas nama Putu Puspa Sadnya Dewi dari Kabupaten Badung mengukir prestasi sebagai Runner Up 2 Duta Genre Putri Nasional. Belum lagi prestasi lainnya yang juga sempat membanggakan Provinsi Bali di berbagai ajang pemilihan di tingkat nasional.

    Baca Juga:  Doa Bersama Lintas Agama untuk Sukseskan Pilkada Serentak di Bali

    “Prestasi ini kami harapkan menjadi motivasi bagi para finalis yang akan berlomba hari ini sehingga bisa mengeluarkan segala potensi yang dimiliki untuk menjadi yang terbaik diantara terbaik dalam ajang Pemilihan Duta Genre Provinsi Bali Tahun 2024,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Pj Ketua TP PPK Provinsi Bali diwakili Sekretaris TP PKK Bali, Titik Wahyani menyampaikan apresiasi dan mendukung pemilihan Duta Genre ini.

    Pihaknya berharap, melalui kegiatan ini para remaja mampu menumbuhkan rasa empati, dan saling menghargai dalam perbedaan. “Saya harap ini diterapkan dalam kegiatan keseharian, dan diketok tularkan ke rekan –rekannya di lingkungannya,” katanya.

    Pihaknya juga berpesan untuk menghindari narkoba, pergaulan bebas hingga pernikahan di usia dini. Karena hal itu sangat merugikan remaja. “Saya harap melalui ajang ini tumbuh generasi sukses, tangguh, dan kuat menghadapi cobaan di masa datang,” harapnya.

    Sementara itu, Ketua Panitia Kadek Jayanta mengatakan, pemilihan Duta Genre ini dilakukan sejak 2 Mei 2024, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

    Ajang ini diikuti 52 remaja putra dan putri. Hasilnya, dari jumlah itu lolos 20 orang masuk ke babak grand final.

    “Yang terpilih dalam Grand Final Duta Genre Bali ini, bakal mewakili Bali ke tingkat nasional pada tahun 2025,” katanya. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi