DenpasarPemerintahan

Luncurkan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor 2024 di Bali, Kepala BKKBN Dokter Hasto Beberkan

    DENPASAR, Kilasbali.com – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia meluncurkan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor Tahun 2024 di Bali.

    Peluncuran serangkaian memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024 itu, berlangsung di Rumah Sakit Bali Mandara, Selasa (4/6), dan juga diikuti secara daring se-Indonesia.

    Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dokter Hasto berharap, target sejuta akseptor tercapai dengan sebaik-baiknya. Dengan program sejuta akseptor ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Penggunaan KB atau alat kontrasepsi adalah salah satu cara untuk mencegah stunting. Karena jarak persalinan itu, sangat menentukan anaknya stunting atau tidak,” kata Dokter Hasto.

    Baca Juga:  Bawaslu Gianyar Diminta Laksanakan Fungsi CAT

    Dia membeberkan, secara nasional dalam peluncuran ini diharapkan mampu melayani sejuta akseptor. Dijelaskan, dipilihnya Bali dalam peluncuran ini karena akan dijadikan contoh.

    Menurutnya Bali layak dijadikan percontohan karena berbagai faktor. Mulai dari angka kematian ibu/anak yang rendah, stunting rendah, serta angka-angka yang lain jadi percontohan. “Oleh karena itu, saya kira Bali layak menjadi contoh bagi daerah yang lain,” ungkapnya.

    Terkait Harganas 2024, pihaknya mengajak untuk lebih memperhatikan keluarga. “Misalnya kembali ke meja makan melakukan makan bersama,” tandasnya.

    Sementara itu, Pj Gubernur Bali diwakili Sekda Bali, Dewa Made Indra menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pelayanan KB serentak yang diluncurkan di Bali. Pihaknya berharap, target untuk Bali 11.808 akseptor agar bisa dicapai. “Harus tercapai,” harapnya.

    Baca Juga:  Ardika Bikin Tabanan Bebas Bicara, Ajak Mahasiswa-Jadikan Riset Akademisi Jadi Acuan Kerja

    Untuk mencapai target itu, diharapkan pelayanan KB dilakukan sebaik-baiknya dengan melibatkan semua pihak. Sekda menambahkan, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) prevalensi stunting di Bali terendah di nasional. Yakni 7,2 persen.

    Terkait pelayanan KB Sejuta Akseptor, Dewa Indra menegaskan, Bali dengan target 11.800 akseptor harus tercapai. “Kami optimis tercapai, karena kami membulatkan tekad. Tempatnya kan di Bali. Ini suatu kehormatan sehingga kita harus bertanggung jawab sebagai tuan rumah,” tegasnya.

    Baca Juga:  Ikan Sumber Protein Tinggi!

    Dalam peluncuran ini juga diisi dengan kegiatan penandatanganan MoU dan PKS Intensifikasi Kompetensi Pelayanan Kontrasepsi Pada Mahasiswa antara BKKBN dengan AIPKI.

    Penandatanganan serentak PKS Intensifikasi Kompetensi Pelayanan Kontrasepsi Pada Mahasiswa antara Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Perguruan Tinggi setempat di seluruh Indonesia.

    Penandatanganan serentak PKS antara OPD KB Kabupaten/Kota Wilayah Prioritas Penggarapan Program KBKR dengan Fasyankes. Telewicara “Halo PSA” pemantauan pelaksanaan PSA di Provinsi. Dan ditutup dengan peninjauan pelayanan KB di Fasyankes Poli KB RS Bali Mandara. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi