DENPASAR, Kilasbali.com – Memperingati hari jadi ke-52, Hotel Griya Santrian menggelar aksi bersih-bersih pantai dan juga pelepasan 52 ekor tukik.
Bhakti sosial Anniversary ke – 52 Griya Santrian bertema ‘52nd Unity Bring Happiness’ ini, berlangsung di Pantai Sindhu, tepatnya di depan Hotel Griya Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Minggu (26/5) pagi.
Bersih-bersih pantai ini dilakukan staf dan manajemen Hotel Griya Santrian, sedangkan pelepasan tukik juga melibatkan wisatawan asing yang menginap di hotel ini.
Owner Griya Santrian, IB Sidharta Putra (Gus De) mengatakan, pelepasan 52 ekor tukik ke habitatnya itu merupakan jenis penyu hijau.
Gus De yang juga Ketua Yayasan Pembangunan Sanur ini menuturkan, dahulu di sepanjang pesisir Pantai Sanur merupakan habitat penyu bertelur.
Mereka bertelur di bawah pohon pandan yang sebelumnya tumbuh subur di sepanjang pantai ini.
Lanjutnya, penyu itu memiliki navigasi alami terbaik. Di mana mereka bertelur dan kemudian menetas, maka akan kembali di mana tempat mereka lahir untuk bertelur.
Dikatakan, penyu kembali naik ke pesisir pantai untuk bertelur dan jumlahnya semakin banyak terjadi sejak pelepasan tukik dalam perhelatan Sanur Festival (Sanfest) pertama pada tahun 2006.
“Semakin tahun semakin banyak penyu naik bertelur, terutama pada bulan April sampai dengan Agustus,” katanya.
Menurutnya, tukik yang dilepas setiap tahun dalam Sanfest, hampir semua menetas di Sanur. “Ini yang kami lakukan dalam Sanfest, dan di Santrian kami sudah melakukan setiap tahun,” ujarnya.
Lanjutnya, kembalinya penyu bertelur di pesisir Pantai Sanur ini, juga memicu tumbuhnya tempat konservasi untuk menyelamatkan telur-telur penyu ini. Mulai dari Pantai Semawang, hingga Pantai Sindhu.
“Syukurnya setiap hotel yang ada di Sanur juga melakukan pelepasan tukik setiap ada acara,” lanjutnya.
Jelas dia, pelepasan tukik yang dilakukan secara masif inilah yang menyebabkan penyu kembali bertelur ke pantai ini. (jus/kb)