MANGUPURA, Kilasbali.com – Dalam gelaran event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke 10 tahun 2024 di Bali, Kodam IX/Udayana mendapatkan kehormatan untuk melaksanakan tugas Pengamanan Wilayah yang dipimpin langsung oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Bambang Trisnohadi.
Selain itu, Kodam IX/Udayana juga mengemban tugas sebagai Satgas Evakuasi yang dipimpin oleh Kepala Kelompok Staf Ahli Pangdam IX/Udayana Brigjen TNI Agus Muchlis Latif.
Dansatgas Evakuasi, Kapoksahli Pangdam IX/Udayana menjelaskan bahwa Satgas Evakuasi beserta perkuatannya melaksanakan operasi siaga bencana terhadap Kepala Negara atau pejabat setingkat Kepala Negara yang hadir dalam KTT World Water Forum ke-10 selama 12 hari yaitu mulai tanggal 12 hingga 23 Mei 2024 di wilayah Nusa Dua, Bali, dalam rangka mendukung tugas pokok Kogasgabpadpam.
“Organisasi Satgas Evakuasi, secara umum hampir sama dengan Satgas Pamwil, dengan sedikit perbedaan terutama dalam hal pembagian tugas. Adapun jumlah personel yang dilibatkan dalam Satgas Evakuasi sebanyak 517 orang terdiri dari Kelompok Komando, Unsur Pendukung, Sub Satgas Tempat Giat, Sub Satgas Lakir, Sub Satgas Penginapan, Sub Satgas Rute, Sub Satgas Cadangan dan Sub Satgas Evakuasi NTB yang berada di Lombok,” ujarnya di Posko Satgas Evakuasi, Puja Mandala, Nusa Dua, Selasa (21/5).
Guna mendukung tugas pokok, Brigjen Agus juga menyebutkan bahwa Satgas Evakuasi dilengkapi dengan kendaraan angkut personel berupa Truk dan Minibus, serta Dump Truck dan Excavator guna membantu proses evakuasi. Pihaknya juga didukung alat komunikasi berupa SOTM (Satelite On The Move) yang memiliki kemampuan mobilitas dan jangkauan komunikasi di atas radius 10 Km.
Terkait kerawanan bencana alam yang kemungkinan akan terjadi, Dansatgas Evakuasi mengungkapkan bahwa wilayah Nusa Dua memiliki kerawanan bencana alam gempa bumi hingga 8,5 magnitudo yang berpotensi tsunami. Adapun aktivitas Gunung Agung yang beberapa tahun silam sempat menunjukkan keaktivannya juga patut diwaspadai walaupun sampai dengan saat ini berdasarkan data dari BMKG dan BNPB masih berada di level normal.
“Jika terjadi bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami, maka VVIP diarahkan ke tempat evakuasi sementara di Puja Mandala. Kemudian dari Puja Mandala, VVIP diangkut menggunakan kendaraan yang ada menuju ke GWK dimana telah disiapkan 1 unit Helikopter jenis Caracal milik TNI AU. Dari GWK, Heli akan diterbangkan ke Bandara Banyuwangi atau ke Bandara ZAM di Lombok. Demikian juga pada proses evakuasi jika terjadi letusan gunung berapi, kurang lebih mekanismenya sama,” jelasnya.
Pati Bintang 1 tersebut berharap pelaksanaan even ini dapat berjalan lancar tanpa kendala. Selain itu, pihaknya juga mengharapkan agar perhelatan KTT WWF ke 10 tahun 2024 ini dapat melambungkan citra baik Indonesia di mata dunia sebagai tuan rumah yang capable untuk menyelenggarakan even-even besar setingkat KTT lainnya. (jus/kb)