TABANAN, Kilasbali.com – Dorongan bagi sejumlah kader PDIP Tabanan untuk mewarnai proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada 2024 terus diaspirasikan.
Senin (22/4), simpatisan kader senior PDIP Tabanan I Made Dirga mengambil formulir penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Tabanan untuk Pilkada 2024.
Simpatisan itu datang ke DPC PDIP Tabanan sekitar pukul 13.00 Wita untuk mengambil formulir tersebut.
Belum diketahui dengan pasti, apakah pengambilan formulir tersebut bertujuan untuk pendaftaran sebagai bakal calon bupati atau wakil bupati.
Yang jelas, Sekretaris DPC PDIP Tabanan I Nyoman Arnawa mengkonfirmasi pengambilan formulir penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati oleh simpatisan Dirga yang saat ini berstatus sebagai Ketua DPRD tersebut.
“Entah siapa namanya, yang jelas anak buahnya yang mengambil tadi kurang lebih sekitar jam satu siang,” ujar Arnawa saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, pihaknya masih membuka ruang bagi kader-kader lainnya untuk mengambil formulir bakal calon bupati dan wakil bupati setidaknya sampai 27 April 2024 mendatang.
“Kami tunggu. Bagi kader-kader yang mau mendaftarkan diri atau dicalonkan saya tunggu untuk ambil formulir. Karena setelah ini kami akan meneruskan ke DPD kemudian DPP,” sebutnya.
Nantinya, sambung dia, nama-nama yang mendaftarkan diri atau didaftarkan tersebut tidak akan dibahas lagi ke dalam rapat pleno. Melainkan akan langsung diteruskan ke DPD untuk diserahkan ke DPP.
“Tugas kami cuma menjaring. Keputusannya tetap ada di DPP,” tegasnya.
Menurutnya, selain simpatisan Dirga, pengambilan formulir juga akan dilakukan oleh I Made Edi Wirawan yang saat ini berstatus sebagai Wakil Bupati Tabanan.
“Tadi saya dapat info, anaknya yang akan mengambil (formulir) besok,” ungkap Arnawa.
Selain Dirga dan Edi Wirawan, Arnawa menyebut sejauh ini belum ada informasi kader lainnya yang akan mengambil formulir. “(Kader lain) belum ada info,” sebutnya.
Secara terpisah, Made Dirga yang dikonfirmasi soal pengambilan formulir untuk dirinya mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
Ia menegaskan, secara pribadi dirinya tidak ada memberikan arahan apapun kepada simpatisannya untuk mengambil formulir.
“Mungkin itu tanpa ada koordinasi dengan saya. Saya santai saja. Saya tidak ada memberikan arahan seperti itu,” tegasnya.
Pun demikian saat namanya muncul dalam rapat pleno penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati di DPC PDIP Tabanan beberapa waktu lalu.
“Saya tidak ada ikut rapat cabang karena tugas ke Jakarta. Katanya namanya saya dimasukkan. Tapi yang namanya aspirasi kan susah juga kalau melarang. Saya maunya, kita nyaman dan partai besar,” pungkasnya. (c/kb)