GIANYAR, Kilasbali.com – Dinas Lingkungan Hidup melalui UPT Pengelola Kebun Rakyat Gianyar (KRG) terus berupaya menjadikan lahan sekitar 20 hektar sebagai pusat edukasi dan menarik kunjungan wisata.
Di Tahun 2024 ini saja UPT KRG mengusulkan ke BRIDA anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk pengembangan.
Konfirmasi Humas UPT KRG DLH Gianyar, Dewa Nyoman Gede Asmarajaya menyebutkan usulan untuk penataan KRG sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
“Tiap tahun kita terus melakukan penataan, tentunya tidak menghilangkan roh KRG sebagai pusat penelitian hayati, terutama tanaman langka khas Gianyar,” jelas Dewa Asmarajaya.
Usulan di tahun 2024 ini adalah pengembangab fisik perkantoran KRG yang usulan anggaran sekitar Rp 1,3 miliar.
Disamping pengembangan kantor KRG juga dikembangkan rest area.
Diakuinya di dalam dan di sekitar KRG belum terdapat rest area bagi pengunjung. Kondisi ini menyebabkan pengunjung kebingungan masuk KRG dan masuk liar dalam areal kebun yang dalam penataan.
Selain pengembangan rest area juga diusulkan pengembangan jalur setapak dan view unggulan di KRG.
“Nah, karena ini kebun yang sifatnya edukasi dan penelitian, nanti pengunjung hanya diperbolehkan melewati jalan setapak yang disediakan, dikecualikan bagi peneliti,” tambahnya.
Diperkirakan penataan gedung KRG, rest area dan pengembangan jalan setapak-view unggulan sekitar Rp 5 miliar.
“Ini masih usulan ke BRIDA, kami berharap bisa realisasi di tahun 2024, sehingga selain bisa mendatangkan peneliti juga bisa mendatangkan wisatawan,” lanjutnya.
Terkait retribusi masuk ke KRG, saat ini sedang disusun atura berupa Perda, sehingga pungutan kepada pengunjung memiliki payung hukum. Saat ini, pengunjung yang masuk ke KRG tidak dipungut biaya.
Sedangkan kunjungan wisatawan dan peneliti di KRG di Tahun 2023 sebanyak 6.000 orang. Pengunjung KRG rata-rata mengeluhkan belum tersedianya rest area dan jalan setapak buat keliling di dalam KRG.
“Ayas kondisi itu kami upayakan pembenahan, sekali pun kunjungan wisata bukan target utama, namun animo kunjungan wisata itu juga berusaha kami akomodir,” harapnya. (ina/kb)