TABANAN, Kilasbali.com – Tiket masuk ke objek wisata Tanah Lot dipastikan efektif mulai 1 Januari 2024 mendatang.
“Sudah pasti mulai 1 Januari 2024,” tegas Humas Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, I Putu Erawan belum lama ini.
Ia menjelaskan kenaikan tarif kunjungan ini berlaku untuk semua kelompok usia pengunjung. Baik wisatawan domestik maupun asing.
Sebagai gambaran, wisatawan domestik dewasa kenaikannya dari Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu, domestik anak-anak kenaikannya dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu.
Sedangkan wisatawan asing dewasa kenaikannya dari Rp 60 ribu menjadi Rp 75 ribu dan wisatawan asing anak-anak kenaikannya dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu.
“Tamu asing yang bisa menunjukkan Kitas berlaku tarif domestik. Ini sudah berlaku sejak dulu,” jelasnya.
Menurutnya, rencana kenaikan tarif kunjungan ke Tanah Lot ini sudah terus dikomunikasikan kepada ratusan agen perjalanan yang telah lama menjadi mitra Manajemen DTW Tanah Lot.
“Kami terus berkomunikasi ke agen-agen yang jumlahnya ratusan agar tidak menjadi pertanyaan. Yang jelas tarif masuk ini tetap di-cover asuransi,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, Manajemen DTW Tanah Lot sudah lima tahun tidak melakukan penyesuaian tarif. Di sisi lain, sebagai objek wisata alam, pembenahan dan operasional memerlukan biaya yang tidak sedikit.
“Perlu pembenahan dan juga biaya operasional mengingat kita mengelola objek wisata alam,” sebutnya.
Mengenai kunjungan, sampai sejauh ini jumlahnya bertahan di antara empat sampai lima ribu orang dalam sehari. Baik wisatawan domestik maupun asing.
Sampai dengan 28 November 2023, kunjungan ke Tanah Lot sudah mencapai 1,8 juta orang yang didominasi wisatawan domestik.
Bila dibandingkan dengan tahun lalu hingga Desember 2022, jumlah kunjungan saat itu hanya mencapai 1,3 juta orang.
Menurutnya, dari perbandingan tersebut terdapat peningkatan yang diharapkan masih bisa terpacu jelang libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) pada akhir Desember 2023.
“Mudah-mudahan lebih banyak lagi,” imbuhnya.
Bahkan, dari sisi pendapatan, ia menyebutkan bahwa realisasinya sudah melampaui target. Di 2023, pendapatan dari kunjungan masuk ditargetkan sebesar Rp 45 miliar.
Sedangkan saat ini, realisasinya sudah mencapai Rp 67 miliar. “Sudah melampaui,” tukasnya. (c/kb)