DENPASAR, Kilasbali.com – Remaja memiliki peran yang penting dalam pembangunan suatu Bangsa. Masa remaja merupakan masa yang paling rentan untuk menentukan kualitas hidup di masa depan. Sebagai calon orang tua dan agen perubahan, remaja juga memiliki peran yang krusial dalam pencegahan stunting.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, I Made Arnawa saat membuka puncak peringatan International Youth Day dan HUT ke-5 Forum Generasi Remaja (GenRe) Provinsi Bali di Gedung Santhi Graha, Rabu (30/8).
“BKKBN Bali saat ini fokus kepada strategi pencegahan stunting dari Hulu sebagai langkah preventif, tentunya ini menyasar remaja melalui edukasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR), Triad KRR, Kesehatan reproduksi dan Gizi. Jadi kuncinya ada di Remaja karena merekalah yang akan menjadi agen perubahan kedepannya sehingga memang perlu disiapkan,” jelasnya.
Dikatakan, selain langkah preventif berupa pemberian edukasi (PKBR, Triad KRR, Kespro dan Gizi) kepada remaja, Made Arnawa berharap melalui Forum GenRe tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, PIK R/M dan kelompok-kelompok remaja lainnya dapat menjadi corong BKKBN dalam mensosialisasikan program Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).
“Selain langkah pemberian edukasi terkait empat poin tersebut, kami juga menyasar calon pengantin untuk melakukan skrining kesehatan melalui aplikasi ELSIMIL. Kalau aplikasi tersebut sudah dikenal oleh para remaja, mereka secara otomatis akan paham mengenai risiko stunting dan bisa mengakses ELSIMIL secara mandiri,” ungkap Made Arnawa.
Dijelaskan, Forum GenRe secara aktif telah terbentuk di seluruh Kabupaten/Kota Provinsi Bali, sehingga Made Arnawa optimis dengan banyaknya remaja yang tergabung dalam GenRe dapat berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting di Provinsi Bali.
“kita juga berharap inovasi dan kreativitas para remaja dalam berbagai hal khususnya dalam mendukung percepatan penurunan stunting perlu ditingkatkan, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien”, ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Komang Dila Firgie Saraswati menjelaskan bahwa perayaan International Youth Day memiliki tema besar nasional, yang mana di tahun 2023 ini terdapat tema besar “Green Skills For Youth : Towards A Sustainable World” yakni bermakna meningkatkan peran remaja dalam mewujudkan dunia yang hijau dan berkelanjutan.
“Kita tahu bahwa salah satu penyebab stunting adalah sanitasi lingkungan yang buruk sehingga dengan tema besar ini kami berharap para remaja bisa melakukan perubahan dimulai dari melindungi lingkungan,” jelasnya.
Komang Dila menambahkan bahwa tema besar tersebut juga sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintah Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
“Ini juga sejalan dengan visi misi pemerintah Bali yaitu Mengembangkan tata kehidupan krama Bali secara sakala dan niskala berdasarkan nilai-nilai filsafat sad kerthi yaitu atma kerthi, danu kerthi, wana kerthi, segara kerthi, jana kerthi, dan jagat kerthi,” jelasnya.
Adapun rangkaian kegiatan dari perayaan International Youth Day dan HUT Forum Genre Provinsi Bali adalah Lomba Film Pendek Edukatif bertemakan “Partisipasi Remaja dalam Menekan Angka Stunting Melalui Peningkatan Sanitasi”, Lomba Musikalisasi Puisi dengan Tema “Agent of Change”, “Empowering Teenage’s Voice”, “Skill Life, Better Life”, Lomba Cerdas Cermat, Membersihkan Pantai dan Seminar dengan tema “Meaningful Youth Participation” .
Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas remaja Provinsi Bali agar bermanfaat bagi dirinya sendiri, namun juga dapat menjadi agen perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya. (dia/kb)