GIANYAR, Kilasbali.com – LPG 3 kilogram alias ‘si melon’ kembali langka di Bumi Seni Gianyar. Distribusi gas melon ke masyarakat, selalu ngadat saban hari raya maupun liburan panjang.
Kondisi yang sama juga dialami warga di wilayah Ubud dalam dua hari ini. Sejak libur panjang hingga Senin (5/6), para agen si melon tidak nongol-nongol. Pengecer kehabisan stok, warga pun kelimpungan.
Tuti Margareta, seorang ibu rumah tangga yang juga memiliki usaha kripik kecil-kecilan, terlihat kebingungan untuk mendapatkan si melon.
Sedikitnya sudah sepuluh warung pengecer disambanginya, tabung melonnya belum juga tertukar dengan berisi. “Jangankan untuk goreng keripik, untuk masak sehari-sehari saya tidak bisa,” keluhnya.
Sementara itu Made Mergig, pemilik warung pengecer menyatakan, dirinya tidak dapat pasokan dari agen sejak Rabu lalu. Sebelumnya warungnya bisa memiliki satok hingga 20 tabung, kini semuanya kosong.
“Jangankan untuk dijual, untuk keperluan di dapur sendiri saya tidak ada stok lagi. Saya sudah telepon agen langganan, katanya anak buahnya masih liburan di kampung halamannya,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gde Eka Suary mengatakan, dirinya juga mendapatkan informasi kelangkaan si melon di warung-warung.
Dalam memastikan penyebabnya, ia telah menugaskan kepala bidangnya untuk langsung menanyakan ke agen.
“Tadi kabid kami telah turun ke beberapa agen gas untuk memastikan penyebab kelangkaannya,” ujar Eka.
Adapun penyebab kelangkaannya, kata dia, bukan karena si melonnya. Namun disebabkan oleh pegawai dari agen-agen ini.
Di mana saat libur panjang pekan kemarin, mereka juga libur. Karena itu, si melon tidak terdistribusikan ke warung-warung.
“Dari hasil kami turun ke lokasi, ketersediaan gas LPG 3 Kg mencukupi, namun dikarenakan kondisi kemarin libur panjang dan kantor agen tutup, sehingga menyebabkan pendistribusian gas LPG terhambat,” ungkap Eka. (ina/kb)