DENPASAR, Kilasbali.com – Pemerintah Kota Denpasar, meluncurkan pencanangan kampung Keluarga Berkualitas pada Selasa (30/5). Program ini adalah implementasi dari inovasi strategis berkaitan dengan kegiatan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga secara utuh.
Dilaksanakan di Banjar Sapta Bumi, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat, kegiatan ini dihadiri langsung Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), I Gusti Agung Sri Wetrawati.
Dalam sambutan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara yang dibacakan Wawali Arya Wibawa disebutkan, Pemkot Denpasar secara penuh mendukung pencanangan program ini, sebagai salah satu penguatan komitmen pemerintah dalam pencapaian kualitas hidup masyarakat.
“Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu program prioritas nasional sebagai upaya pemberdayaan dan penguatan keluarga ditingkat desa dan kelurahan. Dan dalam hal ini, Pemkot Denpasar siap mendukung penuh pelaksanaan program ini,” ungkap Arya Wibawa.
Untuk itu, dia meminta kepada seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemkot Denpasar agar membuka diri serta saling terbuka dalam menjalin kemitraan guna merealisasi program ini.
“Kami berharap penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas di Kota Denpasar periode tahun 2023 sampai tahun 2024, dapat terbentuk sesuai target. Mengingat pelaksanan program ini begitu banyak tantangannya, maka saya mengajak seluruh OPD dapat bersinergi untuk hal ini,” lanjut Arya Wibawa.
Kepala DP3AP2KB Kota Denpasar, Sri Wetrawati menjelaskan, di Kota Denpasar sendiri sebelumnya telah terdapat 8 desa yang berpredikat sebagai Kampung Keluarga Berkualitas pada tahun 2016 dan tahun 2021 lalu.
“Setelah 8 desa pada tahun 2016 dan 2021 lalu, maka pada tahun 2023 ini 19 desa lainnya akan ikut berkomitmen menjadi Kampung Keluarga Berkualitas. Sehingga, harapannya di Kota Denpasar akan ada 27 desa yang menjadi Kampung Keluarga Berkualitas,” papar Sri Wetrawati.
Dalam Kampung Keluarga Berkualitas, urai Sri Wetrawati, juga akan dimasukan beberapa indikator pendukungnya. Yakni, Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga, yang selanjutnya disebut Rumah DataKu. Dimana ini merupakan kelompok kegiatan masyarakat yang berfungsi sebagai pusat data dan informasi kependudukan di tingkat
mikro.
“Selain itu, pola kegiatan Rumah DataKu yang berbasis pada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan data akan meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data dan informasi kependudukan bagi pembangunan,” tutup Sri Wetrawati. (m/kb)