Ekonomi BisnisGianyarNews Update

Tak Hanya Bahan Bumbu, Jahe Juga Multifungsi

    GIANYAR, Kilasbali.com – Tidak hanya sebagai bahan bumbu, jahe yang multifungsi menjadi komoditas primadona. Tak heran, rata-rata kebutuhan jahe mencapai 1 ton per hari. Memenuhi itu komoditis ini juga didatangkan dari luar Bali dan sebagiannya juga import.

    Mendorong petani untuk menanam jahe, Dinas pertanian dan Peternakan Gianyar pun gencar memberikan bantuan.

     

    Melalui bantuan Pemprov Bali, Dinas Pertanian memberikan bantuan bibit untuk lahan seluas 10 hektar. Bantuan ini diberikan kepada Kelompok Tani Gunung Mekar Desa Taro.

    Plt Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Distanak Gianyar, Gusti Ayu Ririn, mengatakan, bantuan sudah diterima dan sudah ditanam. “Jenisnya Jahe merah unggul,” ujarnya, Minggu (7/5/2023).

    Baca Juga:  Jalan Pengosekan Ubud Mulus - Lalin Ngalir

     

    Diakuinya komoditis ini memiliki potensi pasar yang tinggi dan lahan yang bisa dimanfaatkan masih sangat luas.

    Lanjutnya, di Bali sendiri luas tanam jahe di tahun 2022 lalu sekitar 280 hektar lebih. Sedangkan pengembangan di Gianyar di Tahun 2022 lalu hanya sekitar 20 hektar.

     

    Sedangkan di Tahun 2023 ini luas tanam tidak bertambah, sekitar 20 hektar. Dirinya terus mendorong petani untuk menanam komoditi ini sebagai tumpang sari di sela-sela tanaman jeruk atau pada lahan yang masih kosong.

    Baca Juga:  Sidak di Tegallalang, Satpol PP Temukan Pembangunan Villa Tak Kantongi Izin

     

    “Kalau pemeliharaan tidak begitu rumit, mungkin karena harga jahe yang masuk lebih murah, sehingga bergantung pada suplay dari luar Bali,” terangnya.

     

    Harga jahe merah ada pada kisaran Rp 12.000/kg sampai Rp 20.000/kg di saat langka. Sedangkan jahe lokal dengan kisaran harga Rp 8.000/kg sampai Rp 14.000/kg.

    Untuk lebih meluasnya komoditi jahe ditanam, Distanak Gianyar berencana membuat semacam Kampung Jahe.

     

    “Usulan ini sudah diajukan ke Dinas Pertanian Provinsi dan realisasi Tahun 2024, sudah mendapat lampu hijau,” jelasnya.

     

    Berapa desa nanti yang mendapat bantuan nanti akan diseleksi lagi pada desa-desa yang sudah siap.

    Baca Juga:  Salahgunakan Subsidi Pertanian, Siap-siap Berurusan dengan Hukum

     

    “Rencananya akan dibantu 10 hektar luas tanam, nanti apakah lima desa atau tiga desa yang mendapat, tergat kesiapan setiap desa,” jelasnya.

     

    Dengan catatan, setiap desa yang mendapat bantuan bisa secara kontinu menanam jahe sepanjang tahun.

     

    “Harapannya selain mengurangi suplai dari luar Bali, juga menjaga agar harga stabil,” tambahnya.

     

    Selain itu dengan kampung jahe, nantinya akan diikuti desa-desa lain mewujudkan tanaman hortikultura lain seperti kencur, kunyit, lengkuas atau komoditi lain. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi